Penyakit menular merupakan penyakit yang berpindah-pindah antar individu yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit secara langsung atau tidak langsung. Penyebaran penyakit menular dapat dilihat dari banyaknya individu yang terinfeksi dalam suatu populasi. Penyembuhan penyakit menular dilakukan dengan pengobatan. Individu yang telah berobat dan sembuh dapat kehilangan kekebalannya karena kekebalan bersifat sementara. Penyebaran penyakit menular direpresentasikan dengan model susceptible infected treatment recovered susceptible (SITRS). Sifilis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Pada tahun 2018-2022 penyebaran sifilis di Indonesia meningkat hingga 70%. Upaya pencegahan penyebaran sifilis dari Kementerian Kesehatan RI yaitu membuat rencana aksi nasional untuk eliminasi penyakit infeksi menular seksual pada tahun 2030. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan model SITRS pada penyakit menular, menerapkan model tersebut pada sifilis di Indonesia, menentukan pola penyebarannya, dan mengidentifikasi keberhasilan target bebas sifilis di Indonesia tahun 2030. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan terapan. Studi literatur yang dilakukan yaitu mengidentifikasi karakteristik penyakit menular, mengkaji model matematika pada penelitian sebelumnya, mengubah asumsi dan menambah parameter model SIR dari kekebalan permanen menjadi kekebalan sementara, populasi konstan menjadi populasi tidak konstan, menambah kelompok individu T pada model SIR, dan menentukan perubahan sesaat antarvariabel berdasarkan asumsi dan parameter. Studi terapan yang dilakukan yaitu menerapkan model SITRS pada data sekunder tahunan sifilis tahun 2016-2022 untuk mengestimasi enam nilai parameter, menentukan nilai awal, menentukan penyelesaian model SITRS pada penyebaran sifilis di Indonesia dengan metode Runge-Kutta orde empat, menghitung MAPE, membuat scatterplot penyelesaian, dan mengidentifikasi target bebas sifilis di Indonesia tahun 2030. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh model SITRS pada penyebaran penyakit menular yang berupa sistem persamaan diferensial nonlinear orde satu dengan variabel bebas t dan variabel terikat S, I, T, dan R. Model tersebut diterapkan pada sifilis di Indonesia menggunakan data sekunder tahunan 2016-2022. Data tahun 2017-2020 digunakan untuk mengestimasi nilai parameter sehingga diperoleh model SITRS pada penyebaran sifilis di Indonesia. Data tahun 2016 untuk nilai awal dan data tahun 2021-2022 untuk menghitung MAPE. Nilai MAPE banyaknya individu kelompok S, I, T, dan R secara berurutan 0,72%, 5,10%, 8,27%, dan 7,62%. Banyaknya individu masing-masing kelompok memiliki 0,72% ≤ MAPE ≤ 8,27% yang berarti sangat akurat. Oleh karena itu, model dikatakan sangat akurat untuk menjelaskan penyebaran sifilis di Indonesia. Pola penyebaran sifilis di Indonesia tahun 2016-2030 menunjukkan banyaknya individu kelompok S, I, T, dan R mengalami trend naik. Pada tahun 2030, di Indonesia diduga masih terdapat 155.735 penderita sifilis sehingga target Indonesia bebas sifilis belum tercapai.