Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bentuk deiksis persona apa sajakah yang terdapat dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas kebudayaan Kulon Progo? (2) Bagaimanakah makna deiksis persona yang terdapat dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo?. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyebutkan bentuk deiksis persona yang terdapat dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo; (2) Mendeskripsikan makna deiksis persona yang terdapat dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo. 

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dari penelitian adalah data tulis berupa tuturan atau dialog percakapan antartokoh yang mengandung deiksis persona dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Sumber data penelitian ini berupa Film Gumun yang berdurasi 30 menit 26 detik dan Film Mulang Maling Malang yang berdurasi 1 jam 28 menit 39 detik yang diunggah pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode simak dan diikuti teknik catat. Metode analisis data yang digunakan menggunakan dua metode yaitu metode agih dan metode padan. Metode penyajian hasil analisis data berupa metode formal dan informal.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo terdapat bentuk dan makna deiksis persona. Bentuk deiksis persona yang paling banyak digunakan dalam Film Gumun dan Film Mulang Maling Malang pada Kanal YouTube Dinas Kebudayaan Kulon Progo  adalah deiksis persona pertama bentuk aku, deiksis persona kedua bentuk kowe, deiksis persona kedua bentuk sapaan Bapak/Pak, dan deiksis persona ketiga terikat lekat kiri di-. Tingkat kedeiktisan dikategorikan menjadi tiga yaitu kata dengan tingkat kedeiktisan tinggi misalnya deiksis persona pertama, deiksis persona kedua dan deiksis persona ketiga, kata dengan tingkat kedeiktisan rendah misalnya deiksis persona bentuk sapaan, dan kata dengan tingkat kedeiktisan sangat rendah misalnya deiksis bentuk sapaan diikuti dengan nama orang.  Makna deiksis persona yang merujuk pada penutur, merujuk kepada mitra tutur, merujuk perbedaan tingkat sosial antara penutur dan mitra tutur dan merujuk bentuk jamak.