Penelitian komunikasi dalam olahraga merupakan penelitian yang cukup jarang dijamah oleh banyak orang. Padahal, olahraga sebagai ranah yang digandrungi oleh publik beberapa tahun belakangan cukup menarik untuk dijadikan objek dalam penelitian ilmu komunikasi. Dalam olahraga, komunikasi dinilai sebagai poin penting dalam melakukan segala sesuatu untuk mencapai tujuan atlet apalagi pada olahraga yang dimainkan secara beregu di mana interaksi satu sama lain dirasa sangat penting. Dalam komunikasi interpersonal pelatih dan pemain, apa yang diharapkan dari pola komunikasi tersebut salah satunya adalah prestasi. Beragam kompetisi olahraga digelar pada tingkatan lokal dan sebagian besar dari kompetisi tersebut merupakan kompetisi olahraga antar tim sekolah. Dalam penelitian ini, penulis meneliti sebuah tim futsal sekolah. Futsalmuin (biasa juga disebut Futsal Muallimin) merupakan tim atau klub olahraga futsal milik Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Futsamuin lahir dari ekstrakurikuler futsal yang terdiri dari para siswa.

Penelitian ini menggunakan teori self-disclosure dari Littlejohn & Foss. Menurut mereka, teori ini menjelaskan tentang bentuk ekspresi dari informasi personal secara deskriptif, afektif, dan evaluatif. Selain itu, penelitian ini menggunakan konsep pola komunikasi interpersonal milik Littlejohn yang membagi pola komunikasi berdasarkan pembagian peran individu di dalamnya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan kualitatif merupakan proses penulisan yang berdasarkan pada penyelidikan terhadap satu fenomena sosial dan masalah manusia. Fenomenologi merupakan studi tentang pengetahuan yang berasal dari kesadaran, atau cara memahami sebuah objek atau peristiwa dengan mengalaminya secara sadar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview) kepada manajer tim, pelatih, dan pemain Futsalmuin; pengamatan lapangan; dan studi dokumen.

Dari hasil temuan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pola komunikasi interpersonal yang terjadi di klub Futsalmuin adalah The Balanced Split Pattern yang memungkinkan adanya pembagian peran secara merata dan dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk terjadinya konflik. Selain itu, self-disclosure dan hubungan yang erat di antara pemain dan pelatih mampu menciptakan suasana latihan yang lebih cair sehingga berpengaruh kepada kondisi pemain saat bertanding dan menciptakan dorongan yang lebih kuat untuk mendapatkan prestasi.