Dalam beberapa tahun terakhir, prevalensi alexithymia pada remaja di Indonesia mulai meningkat. Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang paling banyak diteliti terhadap alexithymia adalah mother attachment serta penggunaan strategi expressive suppression dalam meregulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran expressive suppression dalam memediasi hubungan antara mother attachment dengan kecenderungan alexithymia pada remaja. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari mother attachment sebagai variabel bebas, expressive suppression sebagai variabel mediator, dan alexithymia sebagai variabel terikat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang dilakukan pada 250 remaja di Indonesia dengan rentang usia 13-18 tahun menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Toronto Alexithymia Scale (TAS-20) dengan α = 0.890, Inventory of Parents and Peer Attachment (IPPA) dengan α = 0.962, dan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dengan α = 0.790. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan (MRA) dengan alat bantu PROCESS Macro for SPSS yang dikembangkan oleh Hayes (2014). Hasil penelitian menunjukkan expressive suppression dapat memediasi hubungan antara mother attachment dengan kecenderungan alexithymia pada remaja. Peningkatan strategi expressive suppression dapat meningkatkan kecenderungan alexithymia pada remaja yang memiliki kelekatan aman yang rendah dengan ibu.