×
Tuberculosis merupakan penyakit menular akibat bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang paru-paru. Efek samping utama obat anti-tuberculosis
adalah hepatotoksik yang ditandai oleh peningkatan kadar bilirubin. Peningkatan kadar
bilirubin akibat induksi OAT memberi efek jangka panjang lebih parah terhadap
kerusakan hati, sehingga perlu upaya penanggulangan menggunakan bahan alam
seperti minyak ikan, salah satunya ikan bandeng (Chanos chanos). Kandungan omega-3 dalam ikan bandeng membantu mengurangi peradangan dan membantu melindungi
fungsi hati. Pada penelitian ini digunakan minyak ikan bandeng sebagai agen
hepatoprotektif pada model tikus yang diinduksi Rifampicin dan Isoniazid untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap kadar bilirubin. Penggunaan sylimarin dalam
penelitian ini dipilih karena adanya kandungan silibinin yang sering digunakan untuk
mengobati berbagai gangguan hepar termasuk jaundice dan sirosis.
Penelitian dilakukan menggunakan tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5
kelompok uji meliputi : kelompok normal (aquadest), kelompok negatif (Isoniazid 100
mg/ kg/hari dan Rifampicin 100 mg/ kg/hari), kelompok positif (sylimarin 50 mg/kg/
hari; 1 jam kemudian diinduksi Isoniazid 100 mg/ kg/hari dan Rifampicin 100 mg/
kg/hari, kelompok dosis minyak ikan rendah (100 mg/kg/ hari; 1 jam kemudian
diinduksi Isoniazid 100 mg/ kg/hari dan Rifampicin 100 mg/ kg/hari), dan kelompok
dosis minyak ikan tinggi (300 mg/kg/ hari; 1 jam kemudian diinduksi Isoniazid 100
mg/ kg/hari dan Rifampicin 100 mg/ kg/hari). Data yang diperoleh diuji normalitas
menggunakan Shapiro-Wilk, homogenitas menggunakan Levene Test, dan diuji dengan
metode one way ANOVA menggunakan post-hoc Games-Howell.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa dosis minyak ikan 100 mg/kg/hari
memiliki hasil paling baik sebagai agen hepatoprotektif dibuktikan pada penurunan
kadar bilirubin dengan beda signifikan p ≤ 0,05 terhadap kelompok dosis minyak ikan
300 mg/kg/hari. Pemberian sylimarin juga menunjukkan hasil beda cukup signifikan
dibanding kelompok negatif ditunjukkan dari grafik rata-rata penurunan kadar
bilirubin. Hal ini menunjukkan bahwa minyak ikan bandeng (Chanos chanos) dan
sylimarin dapat dikembangkan sebagai suplemen pendamping terapi TB karena
terbukti menurunkan kadar bilirubin. Akan tetapi, masih perlu adanya studi lanjut
mengenai pengaruh variasi kombinasi minyak ikan bandeng dengan bahan alam lain serta perlu adanya uji histologi pada hepar hewan uji untuk mengetahui perubahan yang
terjadi pasca penelitian dengan kondisi hepar normal.