×
Belajar di pesantren tidak selalu terasa mudah bagi para santri, sebab beragam masalah yang timbul setelah tinggal di pesantren membuat santri kehilangan semangat belajar dan kesabarannya. Inisiatif pesantren mengenai hal ini adalah dengan memberikan motivasi dan pesan kesabaran kepada santri. Penyampaian motivasi dapat disampaikan dengan media dakwah yang menarik, salah satunya melalui media seni rupa. Penulis menawarkan hiasan dinding batik lukis kaligrafi sebagai media yang akan menyampaikan pesan kesabaran kepada santri. Batik lukis kaligrafi pada perancangan ini dipadukan dengan teknik manipulasi tekstil sebagai inovasi pembaruan dari karya-karya batik lukis kaligrafi sebelumnya. Konsep penciptaan seni kriya batik lukis kaligrafi dengan paduan manipulasi tekstil ini menggunakan “Metode Penciptaan Tiga Tahap Enam Langkah” yang dikemukakan oleh SP. Gustami. Penciptaan karya seni kriya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu eksplorasi untuk mencari sumber ide, konsep desain, dan dasar penciptaan perancangan karya untuk mendesain karya (Gustami, 2007: 329). Pengaplikasian hiasan dinding batik lukis kaligrafi dengan paduan manipulasi tekstil ini penulis mengambil contoh ruangan aula Baitul Qur’an di ponpes Daarul Fikri Cikarang. Perancangan karya batik lukis kaligrafi ini membawa pesan kesabaran yang dikutip dari Al-Qur’an, hadits, mahfuzhat, dan nasihat para ulama dengan kaligrafi klasik yang dideformasikan dengan sederhana agar mudah dibaca dan dianalisa oleh santri. Batik lukis kaligrafi yang dipadukan dengan teknik manipulasi tekstil memberikan penguatan karakter pesan kesabaran secara tersirat, penegasan outline lukisan, dan menambah kekayaan tekstur pada batik lukis kaligrafi.