×
Upaya peningkatan produksi kacang hijau (Vigna radiata L.) dapat dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan pupuk. Kandungan P2O5 pada pupuk fosfat merupakan hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membantu proses fotosintesis, penyusunan asam nukleat, dan akan mempercepat umur untuk dipanen. Penelitian ini bertujuan mendapatkan substitusi pupuk fosfat sintetik dengan pupuk fosfat organik bekas cacing (kascing) yang tidak menurunkan pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta di Jumantono, Karanganyar pada bulan Oktober 2023 sampai Januari 2024. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor dengan perlakuan dosis pupuk P1: SP36 200kg P2O5/ha (2,2g/tan); P2: SP36 150kg P2O5/ha (1,66g/tan) + Kascing 50kg P2O5/ha (6,25g/tan); P3: SP36 100kg P2O5/ha (1,11g/tan) + Kascing 100kg P2O5/ha (12,5g/tan); P4: SP36 50kg P2O5/ha (0,55g/tan) + Kascing 150kg P2O5/ha (18,75g/tan); P5: Kascing 200kg P2O5/ha (25g/tan). Penelitian diulang 5 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam 5% dan bila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, rasio tajuk akar, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, jumlah polong pertanaman, bobot segar polong, bobot kering polong, bobot biji per tanaman, jumlah biji per tanaman, dan bobot 1000 biji. Hasil penelitian substitusi pupuk SP36 dengan kascing tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Pemberian SP36 100kg P205/ha dan Kascing 100kg P205 /ha cenderung memberikan hasil lebih baik dengan 20,63 g/tanaman.