×
Bawang merah merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki peluang pasar yang sangat besar, namun rendahnya produktivitas bawang merah di Indonesia mengakibatkan kenaikan harga jual. Salah satu upaya peningkatan produktivitas bawang merah yaitu dengan menambahkan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan nutrisi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh komposisi ZPT dan nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah; Laboratorium Bioteknologi; Laboratorium Fisiologi Tumbuhan; Laboratorium Biologi Tanah; dan Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman UNS. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2023. Penelitian ini merupakan penelitian percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dan 3 ulangan, yaitu komposisi ZPT (NAA, giberelin, sitokinin) dan nutrisi (kalium dan boron). Analisis data menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf signifikansi 95%. variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, kandungan klorofil, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi kering per rumpun, bobot umbi kering per hektar, dan diameter umbi kering per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan, perlakuan K6 meningkatkan bobot segar brangkasan (10,86%) dan bobot kering brangkasan (6,47%), K5 meningkatkan tinggi tanaman (1,25%), K7 meningkatkan jumlah daun per rumpun (15,42%), dan K8 meningkatkan kandungan klorofil (2,04%). Hasil penelitian pada parameter hasil menunjukkan bahwa perlakuan K5 meningkatkan bobot umbi segar per rumpun (9,18%), bobot umbi kering per rumpun (12,17%), dan bobot umbi kering per hektar (12,07%), K7 meningkatkan jumlah umbi (8,69%), K4 meningkatkan diameter umbi kering (1,15%). Komposisi ZPT dan nutrisi tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah.