KARAKTERISASI BAKTERI ENDOFIT DAN RIZOSFER YANG BERPOTENSI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN DAN PENGENDALI LAYU BAKTERI PADA TANAMAN CABAI

Wanda Haditya

Prodi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRAK

Populasi penduduk yang besar serta selera masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap makanan pedas menyebabkan kebutuhan cabai nasional yang terus meningkat. Namun, upaya peningkatan produksi cabai nasional menghadapi berbagai kendala salah satunya yaitu serangan hama dan penyakit. Ralstonia solanacearum adalah fitopatogen penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman cabai dan solanaceae. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit ini cukup besar. Aplikasi bakteri endofit dan bakteri rizosfer yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan mengendalikan penyakit tersebut merupakan salah satu alternatif yang bijaksana dibandingkan dengan penggunaan pestisida sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengkarakterisasi koleksi bakteri endofit dan rizosfer terkait potensinya dalam  memacu pertumbuhan serta mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman cabai, dan (2) menguji pengaruh kombinasinya terhadap pertumbuhan dan pengendalian penyakit layu bakteri pada tanaman cabai.

Sebanyak 8 bakteri endofit dan 12 bakteri rizosfer lahan pertanian koleksi Dr. Alina Akhdiya dikarakterisasi potensinya secara in vitro dan in planta dengan pengujian-pengujian berikut : uji pemacuan pertumbuhan menggunakan metode ragdoll, uji hipersensitivitas respon (HR), dan uji antagonisme. Hasil seleksi kemudian diidentifikasi secara molekuler. Selanjutnya kombinasi bakteri-bakteri tersebut diuji pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kemampuannya mengendalikan penyakit layu bakteri tanaman cabai secara in planta.  Pengujian in planta untuk menelaah respon fisiologis tanaman dilakukan melalui pengukuran kadar protein, aktivitas enzim phenylalanine ammonia-lyase (PAL), serta emisi etilen.

Hasil seleksi secara in vitro dan in planta terdapat 4 isolat bakteri yang berpotensi memacu pertumbuhan tanaman cabai yaitu isolat A21, A23, A26, dan A29 serta terdapat 4 isolat bakteri rizosfer yang berpotensi mengendalikan penyakit layu bakteri, yaitu isolat A1, A5, A19, dan A20. Perlakuan kombinasi bakteri A1, A5, A19, A20, A21, A23, A26, A29 pada perlakuan P5 dan kombinasi bakteri A1, A5, A19, A20, A21, A23, A26, A29 dengan bakteri endofit penginduksi ISR A6 dan A16 pada perlakuan P6 meningkatkan respon ketahanan terhadap penyakit layu bakteri dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan kontrol positif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Disease Incidence yang terendah, pertambahan tinggi tanaman yang terbesar, dan hasil pengujian respon fisiologis (pengujian kadar protein, aktivitas enzim PAL, dan emisi etilen) yang meningkat dibandingkan dengan kontrol positifnya yang cenderung menurun atau sedikit naik. Hasil analisis sekuens 16S rRNA menunjukkan isolat A1 mirip dengan Bacillus cereus (96,06%), isolat A5 mirip dengan Bacillus velezensis (95,90%), isolat A19 dan A20 berturut-turut mirip dengan Calidifontibacillus erzurumensis (95,28%, 96,53%), isolat A21, A23, dan A26 berturut-turut mirip dengan Alcaligenes faecalis (82,97%, 90,04%, 87,85%).

Kata Kunci: Endofit, Rizosfer, Pemacu Pertumbuhan, Pengendalian Penyakit, Layu Bakteri