×
Kota Pangkalpinang memiliki ancaman bencana banjir rob terlihat dari kenaikan angka kejadian banjir rob sejak tahun 2021. Hal tersebut menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan aktivitas sehingga diperlukan adanya pemetaan risiko bencana banjir rob untuk dilihat kesesuaiannya dengan penggunaan lahan eksisting dan substansi rencana tata ruang wilayah yang ada sebagai upaya mitigasi non struktural. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deduktif. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan pengumpulan data primer melalui observasi lapangan. Metode analisis dilakukan dengan metode analisis skoring dan spatial overlay. Risiko banjir rob Kota Pangkalpinang memiliki tiga tingkat risiko banjir rob yaitu risiko banjir rob rendah, sedang, dan tinggi. Pada kawasan penelitian, semakin dekat jarak kawasan dengan perairan, maka semakin tinggi tingkat risiko banjir robnya. Pada kesesuaian penggunaan lahan eksisting sudah didominasi oleh kategori kesesuaian yang sesuai, namun pada rencana tata ruang masih didominasi oleh kategori tidak sesuai. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa rencana tata ruang yang ada belum mempertimbangkan dan dapat memperparah risiko banjir rob yang ada sehingga perlu adanya evaluasi dan integrasi dengan kajian risiko banjir rob.