Pengaruh Karakteristik Petani Kedelai Terhadap Keputusan Penerapan Teknologi Pestisida Nabati di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan
Penulis Utama
:
Milinia Sari Dewi
NIM / NIP
:
H0417044
×Pestisida nabati merupakan teknologi pengendalian hama yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun, kesadaran petani kedelai di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan untuk menerapkan pestisida nabati masih rendah. Sebagian besar petani tetap menggunakan pestisida kimia. Rendahnya penerapan pestisida nabati ini dipengaruhi oleh karakteristik petani itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi karakteristik petani kedelai di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan; 2) Mengidentifikasi tahapan pengambilan keputusan petani kedelai dalam penerapan teknologi pestisida nabati di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan; dan 3) Menganalisis pengaruh karakteristik petani terhadap keputusan penerapan pestisida nabati di Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei. Penelitian ini dilakukan secara purposive di tiga desa, yaitu Desa Tanjungharjo, Desa Belor, dan Desa Ngaringan, dengan sampel sebanyak 70 petani kedelai yang dipilih melalui teknik proportional random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji regresi linier berganda dengan IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik petani kedelai di Kecamatan Ngaringan mayoritas merupakan petani masuk usia lansia awal, luas lahan yang dikerjakan pada kategori sangat sempit, pendidikan formal yang ditempuh pada tingkat SMA, tingkat pendidikan non formal mengenai budidaya kedelai sangat rendah, petani sangat berpengalaman dalam usaha tani kedelai, dan tingkat kekosmopolitan petani tinggi; 2) Pengambilan keputusan penerapan teknologi pestisida nabati oleh petani pada tahap pengetahuan dan tahap persuasi termasuk kategori tinggi, sedangkan pada tahap keputusan, implementasi, dan konfirmasi pada kategori sangat rendah; serta 3) Karakteristik petani berupa luas lahan dan pendidikan non formal berpengaruh signifikan terhadap keputusan penerapan pestisida nabati, sedangkan umur, pendidikan formal, pengalaman usaha tani, dan kekosmopolitan tidak berpengaruh signifikan.<br>