Penulis Utama : Aliffa Mahayu Swastiratu
NIM / NIP : H0820009
×

Salah satu sentra telur ayam ras di Kabupaten Klaten adalah Kecamatan Bayat. Usaha ayam petelur memiliki potensi pasar menjanjikan namun menghadapi permasalahan suhu udara, sehingga sistem kandang menjadi faktor penting bagi peternakan. Sistem kandang berdasarkan ventilasi dibagi menjadi open house dan closed house. Peternakan yang menerapkan closed house adalah Layer Sawit sementara open house diterapkan oleh Cindelaras Farm. Penelitian ini bertujuan membandingkan sistem kandang, efisiensi produksi, kinerja finansial, risiko usaha, dan mencari perbedaan signifikan antara kedua peternakan. Metode analisis data meliputi analisis deskriptif, efisiensi produksi, kinerja finansial, risiko usaha, serta uji komparasi Mann Whitney. Hasil menunjukkan Layer Sawit menggunakan ventilasi tipe tunnel, sedangkan Cindelaras Farm mengandalkan aliran udara alami. FCR dan tingkat mortalitas Layer Sawit 2,02 dan 4,51%, sedangkan Cindelaras Farm 2,44 dan 8,05%. Rata-rata biaya total, penerimaan, dan keuntungan dalam satuan Rp/kg/ekor/bulan Layer Sawit Rp1,38, Rp1,73, dan Rp0,34, sementara Cindelaras Farm Rp2,20, Rp2,50, dan Rp0,30. R/C ratio dan ROI Layer Sawit 1,22 dan 22%, sedangkan Cindelaras Farm 1,13 dan 13%. Risiko produksi dan keuntungan Layer Sawit lebih rendah dibanding Cindelaras Farm, sementara risiko harga sama besar. Uji komparasi menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada efisiensi produksi, biaya, penerimaan, R/C ratio, dan ROI, namun tidak pada keuntungan.