Penulis Utama : Mochamad Ananda Wyman Wahid
NIM / NIP : S362302008
×

Pertanggungjawaban pidana korporasi dalam undang-undang tindak pidana korupsi menimbulkan berbagai penafsiran oleh aparat penegak hukum. Akibatnya pengambilan keputusan mereka sering kali menabrak asas hukum pidana dan inkonsistensi pemidanaan terhadap korporasi dalam tindak pidana korupsi. Imbasnya adalah ketika aparat penegak hukum mengkonstruksikan pertanggungjawaban pidana individu kedalam pertanggungjawaban pidana korporasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis politik hukum pertanggungjawaban pidana korporasi dalam tindak pidana korupsi baik di masa sekarang (ius constitutum) ataupun dimasa yang akan datang (ius constituendum). Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif atau doktrinal dengan pendekatan undang-undang (statuta approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach), serta teknik penelitian studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan formulatif undang-undang tipikor terdapat kekosongan dan kekaburan norma yang dapat mempengaruhi penegakan hukum terhadap korporasi dalam tindak pidana korupsi. Kemudian berdasarkan kebijakan aplikatifnya masih terdapat inkonsistensi putusan pemidanaan terhadap korporasi dalam tindak pidana korupsi dan kebijakan eksekusi memiliki hambatan dalam eksekusi pidana uang pengganti baik terhadap korporasi ataupun pengurusnya. Serta terdapat korporasi yang digunakan sebagai “sarana” tindak pidana namun tidak dipertanggungjawabkan. Sehinga demi terciptanya kepastian, keadilan, dan kemanfaatan hukum dalam tahap formulatifnya diperlukan rekonstruksi Pasal 20 UU PTPK yang mengatur tentang pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana korupsi serta harmonisasi terhadap regulasi pertanggungjawaban pidana korporasi dalam tindak pidana korupsi antar lembaga terkait. Pada tahap kebijakan aplikatifnya diharapkan aparat penegak hukum menerapkan konsep pertanggungjawaban korporasi secara mandiri dengan basis doktrin reactive corporate fault dan corporate culture model, hal tersebut bertujuan agar ius constituendum pertanggungjawaban pidana korporasi dalam tindak pidana korupsi memiliki bentuk kesalahan original korporasi dalam tindakannya sehingga menghindari berbenturnya asas individualisme, asas culpabilitas, dan asas nebis in idem.

×
Penulis Utama : Mochamad Ananda Wyman Wahid
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S362302008
Tahun : 2024
Judul : Politik Hukum Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Korupsi
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Hukum - 2024
Program Studi : S-2 Ilmu Hukum
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Korupsi, Politik Hukum, Pertanggungjawaban Pidana Korporasi
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : https://doi.org/10.59890/ijsr.v2i5.2452
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum
Penguji : 1. Prof. Dr. I Gusti Ayu K.R.H., S.H., M.M
2. Dr. Rehnalemken Ginting, S.H., M.H
3. 7. Dr. Sulistyanta, S.H., M.Hum
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Hukum
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.