MUHAMAD RAYHAN PURNAWAN, NIM S352208039, RELEVANSI PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM MELAKUKAN PEMBUATAN AKTA PEMINDAHAN ASET SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS (Studi Kasus Putusan Nomor : 196/Pid.B/2018/PN.Smn), Fakultas Hukum Magister Kenotariatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2024.

Akta yang dibuat oleh Notaris harus mengandung syarat-syarat dan prosedur yang diperlukan dan ditentukan oleh peraturan agar tercapai sifat otentik dari akta itu sendiri. Pembacaan Akta yang dilakukan oleh Notaris dihadapan para saksi dan penghadap sangatlah penting untuk dilakukan karena dalam pembacaan akta tersebut Notaris menjelaskan apa isi akta tersebut, yang merupakan hasil kesepakatan dan kehendak dari para pihak, sehingga para pihak mengetahui keterangan yang tercantum dalam akta tersebut untuk menghindari rasa keberatan atau kerugian yang mungkin bisa ditanggung di kemudian hari nanti. Penelitian ini bertujuan mengkaji Kasus Putusan Nomor : 196/Pid.B/2018/PN.Smn dimana Notaris dalam membuat akta yang menjadi barang bukti dalam kasus tersebut tidak dibuat berdasarkan pembuatan akta yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang - Undang Jabatan Notaris sehingga menyebabkan kerugian dan permasalahan hukum baik kepada orang yang terkait langsung dengan akta maupun dengan Notaris yang membuat akta itu sendiri. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian ini merupakan penelitian doktrinal dengan menggunakan pendekatan undang-undang, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual. Bahan Hukum yang digunakan adalah Bahan Hukum Primer dan Sekunder. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum menggunakan teknik studi pustaka. Analisis Bahan Hukum adalah Penalaran Deduktif dengan Penalaran Silogisme. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini menunjukan bahwa Prosedur dan tata urutan pembuatan akta Notaris yang baik dan benar menurut UUJN adalah akta-akta yang dibuat telah sesuai dengan bentuk yang telah ditetapkan sesuai bentuk akta notaris yang telah diatur berdasarkan ketentuan Pasal 38 UUJN, Disamping telah memenuhi ketentuan Pasal 38 UUJN tersebut, suatu akta notaris dapat dikatakan memenuhi syarat sebagai akta otentik apabila akta notaris tersebut telah sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah ditetapkan, yaitu berdasarkan ketentuan Pasal 39 UUJN sampai dengan Pasal 53 UUJN, Notaris yang membuat akta bermasalah dalam Kasus Putusan Nomor: 196/Pid.B/2018/PN.Smn dinyatakan bersalah karena telah melanggar pasal pasal yang ada dalam Undang-Undang Jabatan Notaris dan Pasal 264 KUHP.

MUHAMAD RAYHAN PURNAWAN, NIM S352208039, THE RELEVANCE OF THE APPLICATION OF THE PRECAUTIONARY PRINCIPLE IN MAKING THE DEED OF TRANSFER OF ASSETS AS A LEGAL PROTECTION FOR NOTARIES (Case Study number: 196 / Pid.B/2018 / PN.Smn), Faculty Of Law Master In Notary, Sebelas Maret University Surakarta, 2024.The deed drawn up by the notary must contain the necessary conditions and procedures and be determined by the regulations in order to achieve the authentic nature of the deed itself. The reading of the deed done by the notary in front of witnesses and faces is very important to do because in the reading of the deed the notary explains what the contents of the deed are, which is the result of the agreement and the will of the parties, so that the parties know the information contained in the deed to avoid objections or losses that may be borne later on. This study aims to examine the case of Decision number: 196 / Pid.B / 2018 / PN.Smn where the notary in making the deed as evidence in the case is not made based on the manufacture of good and correct deed in accordance with the applicable rules in accordance with the provisions in the Notary Office Act, causing losses and legal problems both to people directly related to the deed and to the Notary who made the deed itself. This research is normative legal research. This research is a doctrinal research using the approach of law, case approach, and conceptual approach. The legal materials used are primary and secondary legal materials. Legal material collection techniques using literature study techniques. The analysis of legal material is deductive reasoning with syllogistic reasoning. Based on the discussion that has been done, the results of this study show that the procedure and order of making a good and correct notarial deed according to UUJN are deeds that are made in accordance with the established form according to the form of notarial deed that has been regulated under the provisions of Article 38 UUJN, in addition to meeting the provisions of Article 38 UUJN, a notarial deed can be said to qualify as an authentic deed if the notarial deed is in accordance with the procedures or procedures that have been set, that is, based on the provisions of Article 39 UUJN to Article 53 UUJN, the Notary who made the deed is problematic in the case of Decision number: 196/Pid.B / 2018 / PN.Smn was found guilty of violating the articles of the Notary Office Act and Article 264 of the Criminal Code.