Sambiloto memiliki kandungan senyawa andrographolide dan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri dan dapat dikembangkan dalam bentuk sabun mandi cair. Sodium lauryl sulfat (SLS) dan asam stearat yang ditambahkan dalam formula sabun mandi cair dapat mempengaruhi banyak busa dan stabilitas sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan sodium lauryl sulfat dan asam stearat terhadap sifat dan stabilitas fisika kimia sediaan sabun mandi cair ekstrak sambiloto serta untuk mengetahui konsentrasi perbandingan SLS dan asam stearat yang dapat menghasilkan sediaan dengan sifat dan stabilitas fisika kimia yang baik.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental. Ekstrak sambiloto diperoleh dengan perendaman pada pelarut etanol 96%. Sabun mandi cair dibuat menjadi empat formula dimana SLS dan asam stearat yang divariasi masing-masing pada rentang SLS 4,53%, 5,45%, 6,36%, 7,27% dan asam stearat 6,36%, 5,45%, 4,53%, dan 3,63%. Sabun mandi cair diamati terhadap parameter stabilitas fisik sediaan sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas dan tinggi busa. Analisa statistika dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic 26 dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil stabilitas fisik selama 12 hari penyimpanan menunjukkan sediaan sabun mandi cair dengan variasi konsentrasi SLS dan asam stearat tidak berpengaruh terhadap uji organoleptis, homogenitas, dan tinggi busa, tetapi berpengaruh pada uji viskositas dan pH sabun mandi cair dengan nilai p < 0>paired sampel t-test menunjukkan bahwa pada uji pH formula 3 dan 4 sediaan stabil namun pada formula 1 dan 2 sediaan tidak stabil, sedangkan pada uji viskositas semua sediaan tidak stabil dan pada uji tinggi busa semua sediaan stabil.

Kata kunci : Sodium Lauril Sulfat, asam stearat, sabun mandi cair, ekstrak sambiloto, stabilitas fisika kimia