Narsen Afatara adalah seorang seniman penciptaan seni rupa beraliran biomorfis kontemporer. Karya seni yang diciptakan oleh Narsen Afatara mengandung konteks simulasi utopia humaniora yang dibalut dengan visualisasi biomorfis beraliran abstrak kontemporer. Karya ini dibuat dengan media lempeng tembaga menggunakan teknik penciptaan (tempa). Karya ini memvisualisasikan tentang biomorfis hubungan manusia yang berkausalitas sebagai respons dari konflik yang terus berkecamuk. Skripsi pengkajian seni ini berisi tentang analisis karya Narsen Afatara yang bertema perdamaian. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini antara lain 1) Bagaimana sebuah karya mampu mendorong terwujudnya semangat perdamaian bagi masyarakat universal? 2) bagaimana pengaruh relevansi karya berjudul monumen perdamaian terhadap perdamaian dunia? 3) mengapa karya “Monumen Perdamaian” memiliki bentuk yang sedemikian rupa? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengolah kata-kata secara tertulis dan narasi yang disesuaikan dengan data ilmiah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pustaka, analisis wawancara, analisis dokumen, kemudian disusun menjadi laporan ilmiah. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik observasi analisis dokumen untuk memvalidasi data, analisis bentuk visual dan makna karya seni bertema monumen perdamaian menggunakan teori kritik Feldman sehingga hasilnya berupa deskripsi, analisis formal, interprestasi. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui latar belakang penciptaan karya seni tiga dimensi bertema perdamaian yang diciptakan oleh Narsen Afatara. Karya ini merupakan bentuk representasional bentuk nyata dari pemikiran Narsen Afatara dalam mengusung perdamaian abadi.