Penyebaran penyakit menular yang tidak dapat dikendalikan dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan epidemi. Pola penyebaran suatu penyakit menular dapat digambarkan melalui model matematika yang disebut dengan model epidemi. Model epidemi susceptible – infected – quarantined – recovered – susceptible (SIQRS) merupakan pengembangan dari model SIR yang mengasumsikan adanya fase karantina bagi individu yang terinfeksi suatu penyakit dan memiliki kekebalan yang bersifat sementara. Perubahan jumlah individu di setiap kelompok dalam suatu populasi merupakan suatu peristiwa random yang mengikuti proses Markov. Model epidemi SIQRS yang mempelajari perubahan jumlah individu dalam waktu kontinu adalah model epidemi Continuous Time Markov Chain (CTMC) SIQRS. Cacar monyet atau (monkeypox) merupakan penyakit menular yang melanda beberapa negara di Afrika Tengah dan Barat. Vaksinasi khusus untuk cacar monyet belum ditemukan, sehingga upaya optimal untuk mencegah penularan adalah dengan karantina. Oleh karena itu, model epidemi CTMC SIQRS dapat diterapkan untuk menggambarkan pola penyebaran penyakit cacar monyet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas model epidemi CTMC SIQRS dan simulasinya pada pola penyebaran penyakit cacar monyet. Metode penelitian yang digunakan adalah penurunan ulang model epidemi CTMC SIQRS dan disimulasikan pada pola penyebaran penyakit cacar monyet dengan menggunakan parameter laju penularan, laju karantina, laju kesembuhan alami, laju kesembuhan setelah karantina, dan laju kembali rentan. Hasil dari penelitian ini merupakan model epidemi CTMC SIQRS berupa probabilitas transisi. Berdasarkan hasil simulasi, disimpulkan bahwa epidemi akan berakhir dan berlangsungnya epidemi akan lebih singkat apabila memperbesar laju karantina (????) dan laju kesembuhan setelah fase karantina (????), serta memperkecil laju penularan (????) dan laju kembali rentan (????).