Produksi Bibit Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Unggul Dengan Aplikasi Trichoderma Pada Media Tanam
Penulis Utama
:
Fortuna Reza Ardila
NIM / NIP
:
V4121103
×<p>Tingkat konsumsi cabai di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke







tahun. Berhubungan dengan meningkatnya produksi cabai rawit perlu juga bibit cabai







yang berkualitas baik. Bibit yang berkualitas akan mempengaruhi pertumbuhan







tanaman cabai rawit nantinya. Bibit yang dihasilkan harus sehat, kuat, dan tahan







terhadap serangan hama serta penyakit. Salah satu permasalahan dalam pembibitan







cabai rawit adalah serangan hama penyakit. Penanganan yang dapat dilakukan dengan







serangan hama penyakit yaitu pengaplikasian trichoderma pada media tanam. Tujuan







tugas akhir ini mengkaji proses pembibitan, proses pemasaran dan analisis usahatani







dari pembibitan cabai rawit. Tugas akhir dilakukan di Dukuh Pakis Rt 01/Rw 06,







Suruh, Tasikmadu, Karanganyar dengan curah hujan 1.727 mm/tahun. Pembibitan ini







dilakukan dengan aplikasi agen hayati berupa Trichoderma pada media tanam agar







bibit yang dihasilkan tahan terhadap penyakit. Pembibitan ini menghasilkan 600 bibit







cabai rawit dengan harga jual perbibitnya Rp 497/bibit. Bibit cabai rawit dapat







dipasarkan saat 21 – 28 HST atau bibit mempunyai 3 – 4 helai daun.







Proses pemasaran bibit cabai dengan mempromosikan secara langsung pada ibu – ibu di sekitar rumah. Pemasaran bibit cabai rawit diawali dengan riset ke penjual bibit







yang berada di Pasar Nglano terkait pembibitan, penjualan, dan promosi. Analisis







SWOT dengan mengidentifikasi keuntungan atau kelemahan internal dan eksternal







untuk mengembangkan produk. Analisis STP untuk menentukan sasaran pasar, target







pasar, dan memposisikan produk di pasar. Bauran pemasaran yang diterapkan 4P







(product, price, place, promotion). Produk bibit yang dihasilkan tahan terhadap hama







dan penyakit. Bertempat di bagian belakang rumah dan memasarkan melalui online via







whatsapp group. Promosi dilakukan langsung kepada ibu – ibu PKK di sekitar rumah







dan whatsapp group. Analisis usahatani kegiatan pembibitan cabai sejumlah 600 buah







diperoleh penerimaan sebesar Rp 324.000 dengan keuntungan Rp 107.607 dari harga







jual Rp 540 per bibit total biaya yang dikeluarkan Rp 155.893; dan R/C ratio1,5 maka







pembibitan cabai rawit layak untuk dilanjutkan; B/C ratio diperoleh hasil 0,5 > 0, maka







layak untuk dilanjutkan. <br></p>
×
Penulis Utama
:
Fortuna Reza Ardila
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
V4121103
Tahun
:
2024
Judul
:
Produksi Bibit Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Unggul Dengan Aplikasi Trichoderma Pada Media Tanam
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Sekolah Vokasi - 2024
Program Studi
:
D-3 Agribisnis
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Produksi Bibit Cabai Rawit, Trichoderma, Analisis Usahatani