×
Cabai merah keriting merupakan tanaman hortikultura yang tingkat konsumsinya
tinggi dan relatif meningkat setiap tahun seiringan dengan pertumbuhan jumlah
penduduk, termasuk salah satunya di Jawa Tengah. Produksi cabai merah
keriting di Jawa Tengah di beberapa daerah masih tergolong rendah, salah
satunya yakni Desa Sendangijo yang terletak di Kabupaten Wonogiri, Jawa
Tengah. Alternatif optimalisasi pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah
dapat melalui pemupukan yang baik, salah satunya pemberian pupuk daun.
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk daun yang lebih baik dalam
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah keriting. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2023 pada tanah Vertisol lahan
cabai di Dukuh Kedung Banteng, RT 01/ RW 04, Desa Sendangijo, Kecamatan
Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan 6 kali
ulangan dan 4 taraf. Taraf perlakuan berupa pemberian jenis pupuk daun yang
terdiri atas tanpa pupuk daun (P0), pupuk daun A (P1), pupuk daun B (P2), dan
pupuk daun C (P3). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis keragaman
dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai pupuk daun belum mampu
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang dikotom tanaman
cabai merah. Pemberian pupuk daun mampu meningkatkan luas daun, bobot
segar, dan bobot kering brangkasan. Luas daun cabai merah yang diberikan
pupuk daun NPK 20-15-15 lebih lebar dibandingkan pemberian pupuk daun NPK
11-8-6, NPK 10-2-7, dan tanpa pupuk daun secara berturut-turut 39,60%,
14,59%, dan 36,83%. Pemberian pupuk daun NPK 20-15-15 juga memberikan
bobot kering brangkasan yang lebih berat 23,60%, 31,25%, dan 37,60%
dibandingkan pemberian pupuk daun NPK 10-2-7, NPK 11-8-6, dan tanpa pupuk
daun. Pemberian pupuk daun belum mampu meningkatkan jumlah buah
kumulatif per tanaman, bobot segar buah kumulatif per tanaman cabai merah,
dan produktivitas per hektar.