×
Produktivitas bawang merah pada saat ini belum mencapai produktivitas yang optimal jika dibandingkan dengan deskripsi varietas bima brebes. Mengutip data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian (2023) saat ini rata-rata produksi bawang merah di Indonesia pada tahun 1990-2022 sebesar 8,96 ton.ha-1, angka tersebut masih jauh dari potensi yang mampu dihasilkan oleh bawang merah terutama varietas Bima Brebes. Berdasarkan deskripsi varietas, produktivitas bima brebes mampu mencapai 9,9 ton.ha-1. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan produktivitas bawang merah dengan menggunakan pupuk dan ZPT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pupuk organik dan ZPT, mendapatkan jenis pupuk dan ZPT yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Kabupaten Karanganyar. Rancangan yang digunakan RAKL faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu jenis pupuk organik (tanpa pupuk organik, pupuk kascing, dan urin kelinci) dan faktor kedua yaitu ZPT (tanpa ZPT, ekstrak tauge, dan air kelapa). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam taraf 5%, DMRT taraf 5% dan analisis korelasi. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, jumlah umbi, bobot umbi segar, bobot umbi kering, bobot umbi per hektar, dan diameter umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk dan ZPT tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah. Perlakuan ZPT mampu memberikan pengaruh nyata pada diameter umbi. Tidak ada perlakuan yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Pemberian ZPT memberikan pengaruh namun menurunkan hasil pada diameter umbi.