Kompetensi Petani Dalam Usahatani Talas Beneng Di Kabupaten Majalengka
Penulis Utama
:
Meinata Bella Ayutianti
NIM / NIP
:
H0420047
×<p class="MsoNormal" xss=removed><i>Sektor
pertanian di Indonesia memberikan peran yang sangat besar dalam penunjang
perkembangan ekonomi Indonesia. Kabupaten Majalengka salah satu penghasil
tanaman talas beneng. Hasil Produktivitas yang cukup rendah
mengindentifikasikan kompetensi petani talas beneng dalam usahataninya belum
optimal. Tujuan penelitian (1) mengkaji tingkat kompetensi petani dalam
melakukan usahatani talas beneng di Kabupaten Majalengka, (2) mengkaji faktor
umur, pendidikan formal, pendidikan Nonformal, pengalaman usahatani talas
beneng, tingkat kosmopolitan, luas lahan, peran penyuluh pertanian, peran
komunitas, dukungan jaringan luar, (3) Mengkaji pengaruh umur, pendidikan
formal, pendidikan NonFormal, pengalaman usahatani talas beneng, tingkat
kosmopolitan, luas lahan, peran penyuluh pertanian, peran komunitas, dukungan
jaringan luar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pengumpulan data
menggunakan kuisioner, penelitian dilakukan di Kabupaten Majalengka. Populasi
penelitian kelompok tani yang sedang membudidaya talas beneng. Penentuan sampel
respresentative didapatkan hasil 90 sampel. Analisis data menggunakan analisis
regresi linier berganda dengan aplikasi IBM SPSS Statistic 25. Hasil
penelitian; (1) Tingkat kompetensi petani sebagian besar berada pada kategori sedang.
(2) Faktor - faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi petani dalam usahatani
talas beneng di Kabupaten Majalengka,Umur dewasa akhir, pendidikan formal
tingkat SMP/Sederajat, pendidikan nonformal sangat rendah, pengalaman
berusahatani petani yaitu 5-6 tahun, tingkat kosmopolitan petani jarang, luas
lahan tinggi, dan yang tergolong sangat berperan yaitu peran penyuluh, peran
komunitas, dukungan jaringan luar. (3) Hasil uji pengaruh signifikan yaitu
umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pengalaman berusahatani, luas
lahan, peran komunitas dan jaringan luar. Tingkat kosmopolitan dan peran
penyuluh tidak pengaruh signifikan. Secara simultan/ keseluruhan variabel
terhadap kompetensi petani dalam usahatani talas beneng berpengaruh signifikan.</i><i><span xss=removed><o></o></span></i></p>