Penulis Utama : Ali Nur Mustofa
NIM / NIP : K5420010
× <p xss="removed">Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis peran Generasi Z sebagai agensi dalam penanganan bencana banjir di Kelurahan Sewu, Kota Surakarta. (2) Menganalisis strategi Generasi Z dalam hidup berdampingan dengan bencana banjir di Kelurahan Sewu, Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian bersumber dari data primer 7 informan utama dan 3 informan pendukung yang dan data sekunder bersumber dari dokumentasi (artikel, jurnal, berita, penelitian terdahulu, foto, dan dokumen dari informan). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara <i>purposive non-probability sampling</i>. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik uji validitas menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model interaktif dan <i>Constructivist Grounded Theory</i> (CGT). Hasil dari penelitian ini alah sebagai berikut. Pertama, Generasi Z di Kelurahan Sewu telah menerapkan agensi mandiri dalam upaya penanggulangan bencana. Penerapan ini didasarkan pada budaya turun-temurun yang diajarkan oleh orang tua dalam menghadapi bencana banjir. Bentuk agensi mandiri Generasi Z di Kelurahan Sewu terdiri dari 4 kategori yaitu reproduksi fisik, reproduksi sosial, reproduksi ekologi, dan reproduksi edukasi. Kedua, Generasi Z telah memiliki karakteristik hidup berdampingan dengan bencana dengan cara menerapkan respon penanggulangan bencana banjir (<i>flood coping respon</i>). Bentuk respon tersebut berupa <i>planful problem solving</i> (evakuasi barang sejak dini, berjaga-jaga, dan bersih-bersih pasca banjir), <i>seeking social support</i> (mencari bantuan SIBAT dan <i>stakeholder</i>), <i>accepting responsibility</i> (menyadari kerawanan bencana dan menjaga bantaran sungai), <i>self controlling</i> (menganggap banjir sebagai hal yang lumrah dan tidak panik saat banjir), dan <i>positive reappraisal</i> (pemaknaan banjir sebagai berkah dan pemanfaatan banjir sebagai sarana gotong-royong atau <i>nonggo</i>). Respon penanggulangan secara tidak langsung dibentuk dari peran agensi Generasi Z dalam penanggulangan bencana banjir. Generasi Z di Kelurahan Sewu telah mampu hidup berdampingan dengan bencana banjir sebagai individu yang berinteraksi dengan orang tua, masyarakat, SIBAT, dan stakeholder dengan menerapkan pola mitigasi dari aspek budaya secara turun-temurun. </p>