Realisasi Sistem Appraisal dan Ideologi dalam Teks Berita Daring tentang Pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia: Kajian Linguistik Sistemik Fungsional
Penulis Utama
:
Faizal Risdianto
NIM / NIP
:
T111808004
×<p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Tujuan

penelitian ini adalah mengungkap fenomena Pemindahan Ibukota Negara Republik

Indonesia dalam kerangka kerja Sistem <i>Appraisal</i> atau evaluasi bahasa

serta konstruksi ideologi yang dapat diidentifikasi dalam 4 (empat) surat kabar

daring nasional. Identifikasi tersebut dilakukan dengan mengungkapkan realisasi

<i>Attitude, Graduation</i>, dan <i>Engagement</i> sebagai sub-sistem <i>Appraisal</i>.

Pendekatan Deskriptif-Kualitatif digunakan untuk membedah fenomena linguistik ini. Delapan teks berita daring <i>Kompas,

Republika, Media Indonesia,</i> dan <i>Jawa Pos</i> antara tanggal 9 Maret 2021

hingga 26 Maret 2022 dikaji dalam penelitian ini. Fokus diberikan pada bahasa

evaluatif dalam teks berita daring terkait isu Pemindahan Ibu Kota Negara

Republik Indonesia dengan teori <i>Appraisal</i> sebagai bagian dari Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) sebagai

alat analisis. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan diagram untuk

menggambarkan sistem evaluasi secara sistematis dan holistik, menunjukkan

bagaimana penilaian positif dan negatif disampaikan oleh jurnalis dan redaktur

media dalam teks berita daring.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Pengumpulan

data dilakukan melalui analisis isi dan diskusi kelompok terfokus (FGD). Data

dianalisis secara deskriptif menggunakan model Spradley yang dikembangkan oleh

Santosa (2021). Sub-sistem <i>Attitude, Graduation</i>, dan <i>Engagement</i>

ditelaah melalui sistem <i>Appraisal</i> (Martin & Rose, 2003/2007; Martin

& White, 2005). Hasil penelitian ini menemukan perbedaan sikap media

terhadap pemberitaan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN). <i>Kompas</i>

dan <i>Media Indonesia</i> sebagian besar mendukung IKN, sementara <i>Republika</i>

menawarkan pandangan yang lebih seimbang, termasuk kritik terhadap pemerintah. <i>Jawa

Pos</i> cenderung mendukung pemerintah dan IKN. Secara keseluruhan, media

menunjukkan tingkat dukungan dan bias yang berbeda-beda terhadap IKN.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Analisis <i>Graduation </i>mengungkapkan

bahwa sebagian besar jurnalis dan redaktur media daring menggunakan

"force" untuk mengintensifkan evaluasi dalam berita IKN, menggunakan

bahasa yang kuat untuk meningkatkan intensitas dan sentimen evaluasi. Hal ini

menunjukkan pilihan yang disengaja untuk menghindari bias yang jelas. Dengan

menggunakan “Force: Attitudinal lexis”, para jurnalis secara halus mendukung

IKN, pemerintah, dan para pengkritiknya dengan tetap menjaga kesan obyektivitas.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Analisis <i>Engagement </i>menunjukkan

dominannya <i>heterogloss</i> dalam pemberitaan IKN, yang menunjukkan

ketergantungan jurnalis pada pernyataan narasumber untuk menjaga objektivitas.

Namun, penggunaan <i>monogloss</i> dalam teks yang menentang isu IKN

menunjukkan adanya bias. Media seperti <i>Kompas, Republika,</i> dan <i>Jawa

Pos</i> menggunakan <i>monogloss</i> untuk menilai kritik pemerintah secara

negatif, dan memanipulasi evaluasi untuk mendukung sikap dukungan terhadap isu IKN.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Kajian

ini mendalami bagaimana ideologi membentuk <i>genre</i> dan <i>register </i>dalam

pemberitaan tentang Ibu Kota Negara (IKN). Dengan menggunakan sistem <i>Appraisal</i>,

analisis menunjukkan bahwa empat media—<i>Kompas, Republika, Media Indonesia</i>,

dan <i>Jawa Pos</i>—memiliki kecenderungan bias terhadap proyek IKN. Teks

berita umumnya memiliki konfigurasi <i>register </i>yang serupa: <i>field </i>(pemberitaan

pemindahan ibu kota Negara), <i>tenor</i> (jurnalis & redaksi, pembaca,

pemerintah, kritikus), dan <i>mode</i> (teks berita daring). Pemerintah pada

umumnya dipandang secara positif, sementara para kritikus sering kali digambarkan

secara negatif, dengan pandangan mereka yang dipinggirkan oleh

pernyataan-pernyataan subjektif para jurnalis yang <i>monoglossic</i>. Meski

terdapat obyektivitas melalui <i>heterogloss</i>, namun media tersebut secara

halus memanipulasi persepsi pembaca sehingga mendukung proyek IKN. Mayoritas

penggunaan argumen sepihak ber-<i>genre</i> ekspositori, terutama oleh <i>Kompas,

Republika</i>, dan <i>Media Indonesia</i>, kontras dengan gaya narasi <i>Jawa

Pos</i>, padahal keduanya pada akhirnya mendukung langkah pemindahan Ibu kota

Negara. Penempatan ideologis ini secara halus tertanam dalam berita-berita keras

(<i>Hard News)</i> untuk mempengaruhi persepsi publik. Hal ini berbeda dengan

pendekatan ideologis yang lebih terbuka yang terlihat pada editorial atau tajuk

rencana. Penelitian ini menyimpulkan bahwa <i>Hard News</i> dan editorial

menyampaikan agenda ideologis media, meskipun <i>Hard News</i> menyampaikannya

secara lebih halus.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><i><span xss=removed>Kompas,

Republika,</span></i><span xss=removed> dan <i>Media Indonesia</i> menunjukkan sikap antagonis

kanan dalam pemberitaan mengenai pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Ketiga media

ini mendukung pemindahan IKN namun hanya dari satu sisi, menggunakan genre

mikro eksposisi yang menyajikan argumen sepihak. Mereka memandang pemerintah

sebagai pihak yang kompeten dan menyampaikan berita dengan leksikon yang

memperkuat keyakinan pembaca akan proyek ini, tanpa memberikan ruang bagi

kritik. Sikap ini menggambarkan ideologi antagonis kanan yang mendukung <i>Status

Quo</i> tanpa memperhatikan suara atau pandangan alternatif. Di sisi lain, Jawa

Pos bersikap protagonis kanan dengan pendekatan yang lebih terbuka dan

berimbang. Meskipun tetap mendukung pemindahan IKN, <i>Jawa Pos</i> menggunakan

genre mikro cerita berita, yang menyajikan peristiwa dan sumber dari berbagai

sudut pandang. Ini memberikan ruang bagi kritik dan pendapat lain, menunjukkan

pemberitaan yang lebih seimbang. Sikap protagonis kanan Jawa Pos tidak hanya

mendukung kebijakan pemerintah, tetapi juga menawarkan liputan yang lebih

objektif dan komprehensif, berbeda dari sikap antagonis sepihak yang ditampilkan

oleh media lainnya.<o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Perbedaan

pandangan antara Jawa Pos dan media nasional seperti Kompas, Republika, dan

Media Indonesia terkait pemindahan ibu kota negara (IKN) dipengaruhi oleh

faktor geografis, segmentasi pembaca, ideologi, dan dinamika politik. Jawa Pos,

yang berbasis di Jawa Timur, cenderung lebih fokus pada dampak lokal bagi

masyarakat Jawa, sementara media nasional melihat isu ini dari perspektif

nasional yang lebih luas. Segmentasi pembaca juga mempengaruhi penyajian

informasi, dengan Jawa Pos menekankan dampak langsung bagi Pulau Jawa,

sedangkan media nasional memberikan laporan yang lebih kompleks. Selain itu,

perbedaan ideologi dan kebijakan editorial menciptakan sudut pandang yang

beragam, di mana kepentingan politik dan ekonomi juga turut memengaruhi sikap

media terhadap pemindahan IKN.<o></o></span></p><p>



























</p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Studi ini menyoroti

dampak signifikan dari representasi media yang menggunakan bahasa evaluatif dan

bermuatan ideologis terhadap persepsi publik terhadap pemindahan ibu kota

Indonesia. Hal ini menekankan perlunya literasi media yang kritis dan praktik

jurnalistik yang transparan. Temuan ini menggarisbawahi peran media dalam

membentuk kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan menyarankan

agar para pembuat kebijakan terlibat secara strategis dengan media untuk

mengatasi persepsi bias. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi studi

longitudinal, analisis komparatif media, penerimaan khalayak, dampak media

digital, dan analisis ideologis yang mendalam untuk memperdalam pemahaman

tentang pengaruh media.<o></o></span></p>
×
Penulis Utama
:
Faizal Risdianto
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
T111808004
Tahun
:
2024
Judul
:
Realisasi Sistem Appraisal dan Ideologi dalam Teks Berita Daring tentang Pemindahan Ibukota Negara Republik Indonesia: Kajian Linguistik Sistemik Fungsional
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2024
Program Studi
:
S-3 Linguistik (Deskriptif)
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Teks Berita Daring, Appraisal, Linguistik Sistemik Fungsional, Ideologi