Adinda Putri Sandra Fatmawati.K3320002.Pembimbing I: Dr.paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si., M.Sc. Pembimbing II: Dr. Nanik Dwi Nurhayati, S. Si., M.Si. ANALISIS KETERAMPILAN ONLINE METACOGNITIVE DALAM PEMECAHAN MASALAH KIMIA PADA SISWA SMA KELAS XI MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2024

Keterampilan online metacognitive dalam proses pemecahan masalah kimia memfasilitasi kemampuan siswa untuk secara aktif mengontrol dan mengatur proses berpikir mereka dalam mengerjakan tugas-tugas. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis profil keterampilan online metacognitive siswa dalam pemecahan masalah kimia pada materi hasil kali kelarutan menggunakan instrumen two-tier multiple choice, (2) menganalisis aspek keterampilan online metacognitive dalam pemecahan masalah kimia kelas XI pada materi hasil kali kelarutan menggunakan instrumen two-tier multiple choice. Penelitian merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di SMA N Gondangrejo Karanganyar. Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 siswa. Sumber data penelitian meliputi tes two-tier multiple choice dan wawancara yang bersifat semistruktur. Data dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana hasil tes diolah menjadi distribusi persentase untuk mengkategorikan tingkat keterampilan online metacognitive dan hasil wawancara dianalisis dengan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi respons siswa terkait kontrol, evaluasi, dan pengaturan proses berpikir mereka. Hasil penelitian adalah  Pertama, hasil tes keterampilan online metacognitive siswa pada materi hasil kali kelarutan menunjukkan sebanyak 13% siswa dalam kategori tinggi, 66% siswa kategori sedang, dan 21% siswa kategori rendah. Kedua, keterampilan online metacognitive siswa kelas XI SMA N Gondangrejo berada pada kategori kurang dengan rincian pada aspek memantau proses berpikir sendiri 86%, mengevaluasi kinerja kognitif sendiri 22%, mengatur proses berpikir sendiri 27%, dan membuat hubungan dari kinerja kognitifnya sendiri 11%. Hanya 2 siswa yang dapat mencapai semua level pada keterampilan online metacognitive. Keterampilan online metacognitive yang rendah terjadi karena tidak adanya pengalaman yang relevan dan kurangnya pengetahuan metakognitif guru sehingga siswa perlu diberi lebih banyak kesempatan untuk mempraktikkan aktivitas online metacognitive.