×
Penyesuaian
diri di sekolah merupakan suatu proses yang dilakukan oleh peserta didik di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk mencapai hubungan yang harmonis dan mencapai hasil
belajar yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat
kepercayaan diri, komunikasi interpersonal, dan
penyesuaian diri peserta didik, (2) menganalisis hubungan antara kepercayaan
diri dengan penyesuaian diri peserta didik,
(3) menganalisis hubungan
antara komunikasi
interpersonal dengan penyesuaian diri peserta didik, (4) menganalisis hubungan
antara kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal terhadap penyesuaian diri
peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode korelasional. Populasi
penelitian ini adalah
peserta didik kelas X SMK Negeri
1 Surakarta dengan
jumlah 357 dan sampel diambil menggunakan rumus Slovin dan
diperoleh 189 peserta didik. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proportional random
sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan 3 skala psikologis yaitu
skala kepercayaan diri, skala komunikasi interpersonal, dan skala penyesuaian
diri. Analisis data penelitian
dilakukan dengan statistik deskriptif dan
statistik inferensial berupa uji
korelasi sederhana dan uji korelasi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan (1) tingkat kepercayaan diri berada
dalam kategori sedang
sebesar 74,1%, komunikasi interpersonal berada dalam
kategori sedang sebesar 74,6%, dan penyesuaian diri berada dalam kategori sedang
sebesar 74,1%, (2) terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan penyesuaian
diri peserta didik, (3) terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan
penyesuaian diri peserta
didik, (4) terdapat hubungan antara kepercayaan diri
dan komunikasi interpersonal terhadap penyesuaian diri peserta didik. Semakin
tinggi kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal maka semakin tinggi pula
penyesuaian diri peserta didik. Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti
dengan variabel yang sama, dapat lebih mendalami permasalahan yang akan
diteliti agar lebih memahami apa yang akan dibahas. Selain
itu, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian
tentang pengaruh antar variabel, sehingga tidak hanya meneliti hubungan antar
variabel saja. Subjek penelitian yang digunakan juga bisa dari jenjang
pendidikan lain, seperti SD, SMP, maupun SMA.