<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]-->Pemerintah Kota Madiun merespons inflasi yang tidak terkendali dengan program Warung Tekan Inflasi.  Program Warung Tekan Inflasi di Kota Madiun adalah inisiatif pemerintah untuk menekan inflasi dengan menjual kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, telur, bawang, dan cabai dengan harga lebih murah dari harga pasar. Program ini dilaksanakan di pasar tradisional dan kios kewilayahan dengan dukungan aplikasi Siopaoma untuk memantau harga dan ketersediaan barang. Program ini bertujuan untuk menekan inflasi dengan memotong rantai distribusi, memastikan keterjangkauan harga, dan mencegah penimbunan barang. Meski efektif dalam beberapa aspek, program ini menghadapi tantangan berupa potensi penyalahgunaan anggaran dan kecurangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi patologis pada program Warung Tekan Inflasi di Kota Madiun dan mengetahui langkah Pemerintah Kota Madiun dalam menangani patologis tersebut. Teori penelitian yang digunakan adalah principal-agent theory. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis penelitian menggunakan alat NVivo. Responden penelitian terdiri dari kelompok pemerintah dan kelompok pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat potensi patologis dari pedagang, yaitu pembelian berulang untuk dijual kembali, harga di atas HET, timbangan yang tidak pas, dan barang yang dijual tidak layak. Langkah penanganan pemerintah terhadap potensi patologis pada Program Warung Tekan Inflasi dianalisis berdasarkan tiga indikator utama, yaitu dukungan hukum penempatan subjek yang dapat dipercaya, dan sistem klarifikasi kepercayaan. Dukungan hukum dilakukan melalui peraturan wali kota dan perjanjian kontrak dengan pedagang. Penempatan subjek terpercaya dilaksanakan dengan menempatkan tenaga pengawas dan sistem pelaporan whistle-blowing. Sistem klarifikasi kepercayaan dilakukan dengan memastikan pedagang mitra telah terdaftar resmi di Dinas Perdagangan, mematuhi SOP, dan harus melewati evaluasi penjualan sebelum pencairan subsidi, serta harus melakukan pelaporan