×<p class="MsoNormal" xss=removed>Ismail



Sekti Aji. K3220035. Pembimbing I: Dr. Nanang Yulianto, S.Pd., M.Ds. Pembimbing



II: Figur Rahman Fuad, S.Pd., MA. <b>WAYANG SAMPAH KARYA KOMUNITAS WANGSA</b>.



Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas



Maret Surakarta, Juli 2024.<o></o></p><p>







</p><p class="MsoNormal" xss=removed>Penelitian



ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan latar belakang terciptanya wayang



sampah karya Komunitas Wangsa, (2) Mendeskripsikan proses kreatif pembuatan



wayang sampah, (3) Mendeskripsikan nilai-nilai estetika pada visual wayang



sampah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data



penelitian ini meliputi informan (pendiri Komunitas Wangsa, Muhammad Sulthoni),



peristiwa (proses pembuatan boneka wayang sampah, dan dokumen (foto atau video



pembuatan dan pertunjukan wayang sampah). Teknik pengambilan sampel dilakukan



dengan <i>purposive sampling. </i>Pengumpulan data dilakukan dengan teknik



wawancara semi struktur, observasi secara langsung, dan analisis dokumen dan arsip



(<i>content analysis</i>). Teknik uji validitas yang digunakan adalah



triangulasi dan review informan. Analisis data menggunakan model analisis



mengalir. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: <i>Pertama</i> latar



belakang terciptanya wayang sampah didorong oleh tiga faktor, yaitu (a) Lingkungan,



pencemaran lingkungan mendorong para seniman untuk mengangkat fenomena ini



menjadi sebuah karya seni. (b) Budaya, kepopuleran pertunjukan wayang tengah



masyarakat digunakan untuk menyampaikan pesan peduli lingkungan agar masyarakat



dapat mengelola sampah dengan bijak. (c) Komunitas Wangsa didirikan untuk



mewadahi dan mengembangkan wayang sampah, serta menjadi tempat berkumpulnya



para seniman dan para peduli lingkungan. <i>Kedua</i>, Proses kreatif pembuatan



wayang sampah dibagi menjadi tiga tahapan: (a) Tahap pencarian ide gagasan, ide



pembuatan terinpirasi dari wayang eling karya Rama Lawu Warta. (b) Tahap eksplorasi,



Komunitas Wangsa melakukan tahap eksplorasi dari identifikasi masalah,



inspirasi, eksperimen bahan, dan pengembangan teknik untuk membuat wayang. (c)



Tahap visualisasi, tahap ini meliputi penentuan bahan, alat dan teknik. Bagian



boneka wayang dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, tangan, dan badan, hal



ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pembuatan boneka wayang. <i>ketiga</i>,



nilai-nilai estetika pada visual boneka wayang sampah dapat dilihat pada wujud,



bobot, dan penyajian. Wayang sampah memilik bentuk yang mirip dengan wayang



golek yaitu model tiga dimensi, bagian kepala dan tangan dapat digerakan, serta



memakai pakaian nyata. Boneka wayang sampah terbuat dari sampah plastik



memiliki pesan agar masyarakat peduli dengan lingkungan dan bijak dalam



mengolah sampah. Wayang sampah disajikan melalui pertunjukan wayang sampah yang



diiring dengan alat musik gamelan jawa yang juga terbuat dari sampah.<o></o></p>
×
Penulis Utama
:
Ismail Sekti Aji
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K3220035
Tahun
:
2024
Judul
:
WAYANG SAMPAH KARYA KOMUNITAS WANGSA
Edisi
:
Imprint
:
SURAKARTA - Fak. KIP - 2024
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Seni Rupa
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Wayang sampah, Komunitas Wangsa, proses kreatif, estetika.
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. Nanang Yulianto, S.Pd., M.Ds. 2. Dr. Nanang Yulianto, S.Pd., M.Ds.