Penulis Utama : Syahidah Rahayu Warsita
NIM / NIP : G0021212
× <p>Syahidah Rahayu Warsita, G0021212, 2024. Hubungan Antara Rasio Neutrofil-limfosit dengan Tingkat Keparahan Penyakit Pada Pasien Kolitis Kronis Berdasarkan Gambaran <i>Colonoscopy</i> DI RS UNS. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.</p><p>Latar Belakang: Kolitis adalah peradangan yang terjadi di usus besar yang ditandai dengan peradangan pada mukosa dan submukosa kolon. Meskipun merupakan penyakit yang umum terjadi, prevalensi kejadian kolitis meningkat di seluruh dunia. <i>Gold standard </i>penegakan kolitis menggunakan pemeriksaan <i>colonoscopy</i> dan histopatologi. Beberapa metode indirect baru-baru ini digunakan untuk menentukan aktivitas penyakit, Rasio Neutrofil-limfosit  (RNL) adalah salah satunya. RNL diketahui merupakan penanda biologis yang memiliki potensi prognostik pada penyakit inflamasi dan neoplastik. RNL didapatkan dari pemeriksaan darah yang rutin dilakukan, sederhana, murah, dan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah RNL dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit pada pasien kolitis. </p><p><span xss=removed>Metode: Penelitian Observasional analitik dengan pendekatan potong lintang retrospektif terhadap pasien kolitis yang dirawat di RS UNS pada periode Januari 2022 – Desember 2023. Data demografis, hasil colonoscopy dan Rasio Neutrofil-limfosit saat pasien terdiagnosis diambil dari rekam medis. Uji Regresi Logistik Ordinal digunakan untuk menganalisis hubungan antara RNL dengan tingkat keparahan penyakit.</span></p><p><span xss=removed>Hasil: Terdapat 59 subjek penelitian yang dilakukan analisis dengan subjek dominan usia 51-60 tahun, dan tingkat keparahan penyakit didominasi oleh mild colitis. Rasio Neutrofil-limfosit (RNL) tidak signifikan berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit pada pasien kolitis.</span></p><p><span xss=removed>Simpulan: Rasio Neutrofil-limfosit tidak signifikan dalam memprediksikan tingkat keparahan penyakit kolitis. Rasio Nutrofil-limfosit tidak dapat digunakan untuk menggantikan colonoscopy dalam memprediksi tingkat keparahan penyakit.</span></p>