Pendahuluan: Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru. Angka mortalitas akibat pneumonia di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 28,43 dari 100.000 penduduk. Prediksi prognosis berdasarkan temuan klinis pada pasien pasien pneumonia bertujuan untuk menentukan status perawatan dan terapi yang sesuai, untuk menakan angka mortalitas akibat pneumonia pada usia dewasa. Sistem penilaian derajat keparahan pneumonia memiliki kelenihan dan kekurangan masing-masing. Efektifitas dan keamanan sistem penialian derajat keparahan diperlukan untuk memberi panduan dalam pemberian perawatan dan terapi pada pasien pneumonia.

Metode: Studi deskriptif analitik retrospektif dilakukan pada data rekam medis pasien dengan diagnosis pneumonia selama periode 1 Januari 2023 sampai 31 Desember 2023 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Analisis kurva receiving operative characteristic dilakukan untuk melihat kemampuan PSI, CURB-65, A-DROP, SMART-COP sebagai prediktor mortalitas. Uji koefisien kappa dilakukan untuk melihat kesesuaian antara skor PSI dengan ketiga skor lainnya.

Hasil: Analisis dilakukan pada 138 data rekam medis, dengan rerata usia adalah sebesar 57,57 ± 13,965. Perbandingan jumlah jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada studi ini sebesar 58% (N= 80) dan 42% (N= 58). Outcome subjek dibagi meninggal (44,9%; N=62) dan pulang hidup (55,1%; N=76). Skor PSI, CURB-65, A-DROP, dan SMART-COP memiliki dengan nilai AUC sebesar 0,546; 0,568; 0,537; 0,573. Nilai cut-off point skor PSI adalah 104 dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas sebesar 51,6% dan 51,3%. Nilai cut-off point skor CURB-65 adalah 0,5 - 1,5 dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas sebesar 80,6% - 40,3% dan nilai spesifisitas 23,7% - 71,1%. Nilai cut-off point skor A-DROP adalah 0,5 - 1,5 dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas sebesar 74,2% - 35,5% dan nilai spesifisitas 27,6% - 75%. SMART-COP memiliki cut-off point pada skor 1,5 - 2,5 dengan nilai sensitivitas sebesar 82,3% - 48,4% dan spesifisitas 23,7 - 35,5%. Nilai AUC CURB-65, PSI, A-DROP, dan SMART-COP sebagai prediktor mortalitas pada pneumonia komunitas sebesar 0,619; 0,608; 0,608; dan 0,552. Nilai AUC SMART-COP sebagai prediktor mortalitas pada HAP sebesar 0,630, sedangakan PSI, CURB-65, dan A-DROP tidak memiliki kemampuan sebagai prediktor mortalitas (AUC< 0>CURB-65 memiliki nilai kesesuaian yang cukup dengan PSI (kappa= 0,263; p < 0 xss=removed xss=removed xss=removed>

Simpulan: Skor PSI, CURB-65, A-DROP, dan SMART-COP memiliki keemampuan yang cukup sebagai prediktor mortalitas pada pasien pneumonia. CURB-65 dan A-DROP memiliki kesesuaian yang cukup dengan skor PSI dalam memprediksi mortalitas pada pasien pneumonia, sehingga dapat digunakan sebagai pilihan sistem penilaian derajat keparahan pneumonia apabila parameter skor PSI tidak dapat terpenuhi.