Fenomena Thrifting sebagai Gaya Hidup pada Remaja di Surakarta (Studi Kasus Pada Remaja Konsumen Thrift Hartono Trade Center)
Penulis Utama
:
Rezkia Wijayanti
NIM / NIP
:
K8416060
×<p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="EN-US" xss=removed>Rezkia Wijayanti. K8416060. </span><b><span lang="EN-US" xss=removed>“FENOMENA

THRIFTING SEBAGAI GAYA HIDUP PADA REMAJA DI SURAKARTA (STUDI KASUS PADA REMAJA

KONSUMEN THRIF HARTONO TRADE CENTER)”. </span></b><span lang="EN-US" xss=removed>Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023. <o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="EN-US" xss=removed> Penelitian ini dilakukan karena adanya peraturan

pemerintah mengenai larangan impor barang bekas yang dapat merugikan atau

membahayakan kepentingan nasional dan produksi tekstil dalam negeri. Pemerintah

juga khawatir pakaian bekas yang di impor dari luar negeri membawa penyakit,

namun sejak masa pandemi thrifting menjadi tren yang ,masih merajalela

dimana-mana. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana </span><span lang="EN-US" xss=removed>fenomena thrifting sebagai gaya hidup pada remaja di

kota Solo. <o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="EN-US" xss=removed> Penelitian

ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif berusaha untuk

menemukan peristiwa atau fakta dengan cara menggambarkan fenomena yang terjadi

di masyarakat. Penelitian ini menggunakan 2 sumber data, yaitu (1) data primer

dan (2) data sekunder. Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah Teknik

<i>purposive sampling</i>. Informan tersebut meliputi penjual dan pembeli

thrifting di Hartono Trade Center. Teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik uji validitas data

menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis

data menggunakan analisis Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahapan

yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) kesimpulan. <o></o></span></p><p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="EN-US" xss=removed> Penelitian

ini menggunakan teori konsumsi yang dikemukakan oleh Jean P. Baudrillard

berkaitan dengan simulasi dan hiperealitas. Hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa tren thrifting menjadi sebuah gaya hidup baru dalam berbelanja

dan berpakaian yang digandrungi oleh para remaja. Banyak faktor yang mendasari

seseorang memilih belanja baju thrifting, seperti keinginan untuk mendapatkan

barang bermerk, kebutuhan fashion dengan harga yang terjangkau, mendapatkan

tampilan yang berbeda dan unik, serta mengikuti tren agar tidak ketinggalan

jaman. Tujuan seseorang melakukan thrifting untuk meningkatkan citra diri agar

dipandang modis dan berada saat menggunakan pakaian bermerk hasil dari

thrifting, harga pakaian thrifting yang murah dimanfaatkan oleh orang sebagai

peluang bisnis, tujuan lain yaitu untuk mengurangi limbah fast fashion. Menurut teori masyarakat konsumsi yang

dikemukakan oleh Jean P Baudrillard yaitu terkait dengan simulasi, simulaktra

dan hiperealitas. Sebuah komoditi tidak lagi diartikan menurut fungsinya, namun

berdasarkan apa yang dimaknai oleh seseorang terhadap produk tersebut. Apa yang

dimaknai diartikan sebagai suatu hubungan antara thrifting dengan sistem

komoditas dan tanda. Masyarakat berburu ke pasar thrifting atau event thrifting

untuk mencari barang-barang bekas yang bermerk atau branded. Pada barang

branded yang mereka miliki terdapat tanda yang memberikan citra saat digunakan,

orang yang memakai pakaian branded tersebut akan dipandang sebagai orang

berada. Penggunaan pakaian branded dan modis merupakan wujud dari simulasi yaitu

suatu proses pemberian tanda dalam simulaktra guna menghasilkan suatu citra

yang diinginkan. Thrifting merupakan sebuah perilaku konsumtif yang dilakukan

untuk menciptakan dunia hiperealitas atau dunia baru. Seseorang rela mengikuti

tren fashion dan memakai pakaian bermerk sebagai upaya untuk memperbaiki citra

diri di lingkungan sosialnya. Hiperealitas merupakan sebuah realitas yang semu,

hal tersebut merupakan hasil rekayasa identitas yang mereka bangun di

lingkungan sekitar.</span><span xss=removed> </span></p>
×
Penulis Utama
:
Rezkia Wijayanti
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K8416060
Tahun
:
2024
Judul
:
Fenomena Thrifting sebagai Gaya Hidup pada Remaja di Surakarta (Studi Kasus Pada Remaja Konsumen Thrift Hartono Trade Center)