ABSTRAK

Latar Belakang. Nyeri akut pascaoperasi merupakan komplikasi pada 70% kasus pascaoperasi payudara. Penanganan nyeri pascaoperasi yang tidak komprehensif dapat menambah biaya layanan kesehatan, menurunkan produktivitas, mengganggu tidur, menimbulkan kecemasan, depresi, dan ketergantungan opioid. Erector spinae plane (ESP) block merupakan teknik regional baru untuk mengatasi nyeri pascaoperasi termasuk mastektomi. Dexmedetomidine, agonis reseptor α2-adrenergik, memiliki keunggulan dibandingkan adjuvan lain dalam ESP block.

Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek ESP block dengan adjuvan dexmedetomidine dan epinefrin terhadap nilai VAS dan kadar hs-CRP setelah modified radical mastectomy (MRM).

Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian double-blind randomized controlled trial. Penelitian ini melibatkan 40 pasien perempuan yang menjalani MRM di RSUD dr. Moewardi pada Juli-September 2024. Pasien dibagi secara acak menjadi dua kelompok: Kelompok 1 (K1) menerima ESP block dengan levobupivacaine 0,25 cc + dexmedetomidine 0,5 mcg/kg; dan Kelompok 2 (K2) menerima ESP block dengan levobupivacaine 0,25 cc + epinefrin 0,5 mcg/cc. Nilai VAS dicatat pada 4, 8, dan 24 jam pascaoperasi, dan kadar hs-CRP diukur sebelum dan setelah operasi.

Hasil Penelitian. Terdapat perbedaan signifikan nilai VAS 24 jam pascaoperasi antara K1 dan K2. Rata-rata nilai VAS 24 jam pada K1 adalah 2.85 ± 0.59 sedangkan pada K2 sebesar 4.35 ± 0.75 (p = 0,000). Terdapat perbedaan signifikan selisih Nilai VAS 24 jam dan 4 jam pascaoperasi antara K1 dan K2. Rata-rata selisih nilai VAS pada K1 adalah 1.55 ± 0.76 sedangkan pada K2 sebesar 3.00 ± 0.86 (p = 0,000). Terdapat perbedaan signifikan selisih nilai hs-CRP sebelum dan pascaoperasi antara K1 dan K2. Rata-rata selisih nilai hs-CRP pada K1 adalah 0.50 ± 0.20 dibandingkan K2 adalah 1.99 ± 1.01 (p = 0,000), menunjukkan kontrol inflamasi yang lebih baik pada dexmedetomidine.

Simpulan. ESP block dengan adjuvan dexmedetomidine memberikan nilai VAS 24 jam pascaoperasi yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan epinefrin, menunjukkan kemampuan kontrol nyeri yang yang lebih baik pada dexmedetomidine. Dexmedetomidine sebagai adjuvan memberikan hasil perbedaan signifikan dalam selisih nilai hs-CRP sebelum dan pascaoperasi, yang mengindikasikan kontrol inflamasi yang lebih baik dibandingkan epinefrin.