Penulis Utama : Fera Widyanti
NIM / NIP : S532208018
× <p class="MsoBodyText" xss=removed><b><span lang="id">Latar Belakang: </span></b><span lang="id">Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan pada remaja putri di Indonesia maupun di seluruh dunia. Prevalensi anemia pada remaja </span><span lang="EN-US">putri menurun tetapi dampak anemia dapat mengganggu pembelajaran dan konsentrasi dalam belajar</span><span lang="id">. Ekstrak alkaloid bunga pukul empat mempunyai kandungan <i>Indicaxanthin, Miraxanthin-V dan Boeravinone-F </i>yang mempunyai peran dalam metabolisme zat besi tetapi konsentrasi Fe dalam ekstrak belum diketahui. Penelitian<span xss=removed> </span>ini<span xss=removed> </span>bertujuan untuk<span xss=removed> </span>mengetahui<span xss=removed> </span>pengaruh pemberian <span xss=removed> </span>ekstrak bunga pukul empat terhadap<span xss=removed> metabolisme zat besi pada tikus betina model anemia </span>(kajian terhadap berat badan, kadar hemoglobin, serum besi, feritin dan aktivitas <i>matriptase-2</i></span><span lang="EN-US">).</span><span lang="id"><o></o></span></p><p class="MsoBodyText" xss=removed><b><span lang="id">Metode: </span></b><span lang="id">Penelitian eksperimen laboratorium ini dengan <i>pre posttest group design </i>dengan menggunakan 30 ekor tikus <i>Sprague-Dawley</i><span xss=removed> </span>betina. Enam ekor tikus kelompok normal (KN) dan 25 dilakukan pemodelan anemia sedang dengan </span><span lang="EN-US">pengambilan darah 1%/BB tikus dan  diet AIN-93M tanpa besi. Kemudian tikus anemia dirandomisasi</span><span lang="id"> menjadi 5 kelompok: kontrol positif K (+) diberikan suplemen besi 0,074 ml/200g BB/hari, kontrol negatif K (-) tanpa perlakuan, perlakuan (P1-3) diberikan ekstrak bunga pukul empat 0,34 g, 0,68 g dan 1,36 g/200 g BB/hari selama<span xss=removed> </span>6 minggu. BB dan kadar Hb diukur dengan timbangan digital dan <i>hematology analyzer</i>. Kadar serum besi dan feritin ditentukan dengan ELISA kit, sedangkan aktivitas <i>matriptase-2</i> diukur dengan fluorometer. Data dianalisis menggunakan </span><span lang="EN-US">SPSS versi 25. Analisis data menggunakan uji parametrik dan </span><span lang="id">nonparametrik dengan nilai signifikansi<span xss=removed> </span>p<0></o></span></p><p class="MsoBodyText" xss=removed><b><span lang="id">Hasil:</span></b><span lang="id"> </span><span lang="id" xss=removed>Rerata BB semua kelompok perlakuan meningkat setelah 6 minggu perlakuan</span><span lang="id">. Rerata Hb P1 meningkat dan </span><span lang="id" xss=removed>signifikan dibandingkan dengan K(-) (p&lt;</span><span class="MsoSubtleEmphasis"><span lang="id">0,001</span></span><span lang="id" xss=removed>). Rerata serum besi P2 (</span><span lang="id">1,27±0,19 ng/µL) lebih tinggi dan tidak signifikan dibandingkan dengan P1 (p=0,805) dan P3 (p=0,681). Rerata kadar feritin P2 meningkat dan </span><span lang="id">signifikan dibandingkan KN (p=0,001), K(+) (p=0,039) dan P3 (p=0,007). Rerata aktivitas <i>matriptase-2</i> P1, P2 dan P3 menurun dan<span xss=removed> signifikan dibandingkan KN, K(+) dan K(-) dengan nilai p<0><b><o></o></b></span></p><p class="MsoBodyText" xss=removed><b><span lang="id">Kesimpulan:<span xss=removed> </span></span></b><span lang="id">E<span xss=removed>kstrak bunga pukul empat dosis 0,34 g/200 g BB/hari selama 6 minggu meningkatkan BB, kadar Hb dan menurunkan aktivitas <i>matriptase-2</i> sedangkan dosis </span>0,68 g/200 g BB/hari meningkatkan serum besi dan feritin pada tikus betina model anemia.<o></o></span></p><p> <b><span xss=removed>Kata<span xss=removed> </span>Kunci:<span xss=removed> </span></span></b><span xss=removed>Ekstrak bunga pukul empat, metabolisme zat besi, remaja putri, anemia.</span></p>