Adhitya Darmawan. B312308001. INFRINGING OF THE MAXIMS GURU DAN SISWA SEBAGAI BENTUK LELUCON DALAM SITCOM MIND YOUR LANGUAGE: SEASON 1 (PENDEKATAN SOSIOPRAGMATIK). Tesis. Pembimbing I: Prof. Dr. Djatmika M.A., Pembimbing II: Drs. Agus Hari Wibowo, M.A., Ph.D., Program Studi S-2 Ilmu Linguistik. Minat Utama Linguistik Deskriptif. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Penelitian ini berfokus untuk: (1) menganalisis tindak tutur yang digunakan untuk menghasilkan pelanggaran maksim, (2) menganalisis jenis pelanggaran maksim sebagai humor, (3) menganalisis jenis humor dari pelanggaran maksim, dan (4) mendeskripsikan konteks bagaimana pelanggaran maksim menjadi ujaran yang lucu dalam sitkom Mind Your Language: Season 1 (1977).

Penelitian ini mengadaptasi paradigma kualitatif deskriptif karena data bersifat majemuk, dikonstruksi secara holistik, dan tidak dapat dipisahkan dari konteksnya. Selanjutnya, penelitian ini berada pada sistem semiotika tingkat ketiga karena lokasi penelitian berada pada sebuah sitcom yang disiarkan di YouTube. Adapun sumber data berasal dari transkrip dialog sitkom tersebut, sedangkan data penelitian ini berasal dari tuturan para tokoh yang mengandung pelanggaran maksim. Purposive sampling digunakan untuk sumber data sedangkan data menggunakan total sampling. Lalu, penelitian ini menggunakan analisis dokumen untuk teknik pengumpulan datanya. Selanjutnya, validitas data dalam penelitian ini adalah triangulasi, khususnya triangulasi sumber data. Terakhir, prosedur analisis data dimulai dari analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan diakhiri dengan analisis tema budaya.

Temuan penelitian ini adalah: Pertama, tindak tutur yang dominan menimbulkan infringing of the maxims yang lucu adalah tindak tutur bertanya dan menjawab karena sebagian besar siswa cenderung salah menjawab pertanyaan dan mempertanyakan lawan tutur karena kemampuan bahasa mereka. Kedua, infringing of the maxims yang paling dominan adalah linguistic barrier karena penutur yang melakukan pelanggaran sebagian besar adalah siswa yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang buruk. Ketiga, humor yang tercipta dari infringing ini sebagian besar berupa ironi karena kesalahpahaman yang terjadi sebagian besar berlawanan dengan apa yang diharapkan oleh penutur. Keempat, konteks keseluruhan yang membuat pelanggaran tersebut menjadi lucu adalah status penutur sebagai siswa yang sesuai dengan temuan penelitian ini