Penulis Utama : Balqis Kartika Murti
NIM / NIP : S922102001
×

Latar Belakang: Rhinitis alergi (RA) derajat persisten sedang-berat merupakan inflamasi mukosa hidung akibat reaksi IgE dengan manifestasi klinik yang bertahan hingga 4 hari/minggu dan >4 minggu berturut-turut. Manifestasi klinik RA persisten sedang-berat dikeluhkan menganggu tidur atau aktivitas sehari-hari, dan/atau jika dianggap menganggu. Patomekanisme RA melibatkan berbagai interleukin, seperti IL-5 dan IL-8 yang berperan pada pelepasan eosinofil. Evaluasi RA derajat persisten sedang-berat dilakukan secara subjektif dengan Skor Visual Analog Scale (VAS) gejala klinik dan secara objektif dengan pemeriksaan eosinofil mukosa hidung. Terapi standar mencakup antihistamin dan kortikosteroid diikuti terapi adjuvan cuci hidung. Cuci hidung dengan larutan hipertonik NaCl 3% mampu membersihkan nasal passage sehingga meningkatkan kliren mukosiliar dan perbaikan fungsi nasal. Penelitian ini bertujuan mengetahui mengetahui pengaruh cuci hidung dengan larutan hipertonik terhadap jumlah eosinofil mukosa hidung dan skor VAS gejala klinik RA derajat persisten sedang-berat. Metode: Studi eksperimental single blind randomized controlled trial periode Juli-September 2024, di poliklinik THTBKL RSUD Dr. Moewardi, Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada pasien RA persisten sedang berat yang memenuhi kriteria restriksi dan dirandom dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol (terapi standar) dan kelompok perlakuan (terapi standar dan cuci hidung larutan hipertonik parameter skor VAS gejala klinik dan jumlah eosinofil masing-masing diambil pre-post perlakuan. Analisis statistis dilakukan dengan uji Wilcoxon test. Hasil: Subjek penelitian didominasi perempuan (57,1%), rerata usia 37,95±13,19, dan durasi gejala RA 5,62±10,24 bulan. perbandingan rerata jumlah eosinofil pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pre-post perlakuan sebesar 1,71±0,78 vs 0,52±0,68 (p=0,000) dan 2,57±1,54 vs 0,14±0,46 (p=0,000). Perbandingan rerata skor VAS gejala klinik pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pre-post perlakuan sebesar 7,29±0,78 vs 3,00±1,05 (p=0,000) dan 6,95±0,81 vs 1,76±0,54 (p=0,000). Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan pengaruh signifikan larutan hipertonik terhadap penurunan jumlah eosinofil mukosa hidung dan skor VAS gejala klinik rhinitis alergi derajat persisten sedang-berat.