Muhamad Ristrianto. K4416041. Perkembangan Pusat Grosir Solo (2005-2021). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2023. 

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis (1) Latar belakang berdirinya Pusat Grosir Solo. (2) Perkembangan Pusat Grosir Solo dari tahun 2005-2021. (3) Dampak Ekonomi dan Sosial Budaya adanya Pusat Grosir Solo.

Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber yang digunakan yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber-sumber primer berupa arsip jumlah pengunjung dari tahun 2015-2021, arsip jumlah kios tersewa dari tahun 2007-2011,  foto-foto peresmian Pusat Grosir Solo dan narasumber. Sumber-sumber sekunder berupa buku-buku relevan lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumen dan wawancara terstruktur. Proses analisis data menggunakan pendekatan ekonomi, pendekatan sosial serta analisis historis. Prosedur dalam penelitian meliputi tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Latar Belakang berdirinya Pusat Grosir Solo diprakarsai oleh Sucipto Herlambang beserta anaknya Willy Widodo Herlambang serta dua pengusaha lainnya yang bernama Chandra Tambayong dan Kenneth Lie. Tujuan dibangunnya Pusat Grosir Solo adalah sebagai wadah bagi para pengusaha fashion di kota Solo dengan sarana dan prasarana yang lebih modern sehingga akan mendatangkan banyak keuntungan bagi pemilik dan para pedagang yang ada di Pusat Grosir Solo. (2)  Perkembangan Pusat Grosir Solo dari tahun 2005-2021 ditunjukkan dari penyewaan kios yang semakin banyak pada tahun 2007 berjumlah 349, tahun 2014 bertambah menjadi 678 dengan diselesaikannya pembangunan lantai 2 dan menjadi tahun paling ramai. Jumlah pengunjung dilihat dari kendaraan yang terpakir pada tahun 2011 lebih dari 50.000 baik roda dua ataupun kendaraan roda 4. Pedagang yang berjualan di Pusat Grosir Solo semakin bervariatif mengikuti trend di masyarakat. Pada 2020-2021 terjadi wabah Corona Virus (Covid 2019) geliat ekonomi di Pusat Grosir Solo semakin menurun karena terjadinya lockdown yang mengharuskan semua orang untuk berdiam diri di rumah yang mengakibatkan perputaran ekonomi lesu. Beberapa pedagang mengalami kebangkrutan dan yang lainnya memilih berjualan secara online. (3) Dampak Pusat Grosir Solo dibagi menjadi dua bagian yaitu: (a) Dampak ekonomi, Pusat Grosir Solo berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, perkembangan UMKM dan peningkatan pendapatan. (b) Dampak Sosial Budaya, adanya Pusat Grosir Solo memberikan wadah untuk mengenalkan ciri khas budaya kota Solo seperti kain batik, jarik dan seni tari yang biasanya dilaksanakan pada event-event tertentu