Penulis Utama : Ira Rahayu
NIM / NIP : D0220044
×

Serial drama Korea (K-drama) menjadi bagian penting dari fenomena Hallyu atau Korean Wave yang telah memengaruhi budaya populer di Indonesia dan dunia. Salah satu serial yang menarik perhatian adalah Queenmaker, yang mengangkat isu kesetaraan gender dalam dunia politik Korea. Serial ini tidak hanya menggambarkan kritik sosial terhadap patriarki yang kuat di Korea tetapi juga menyoroti upaya perempuan dalam meraih posisi strategis di ranah publik, khususnya politik. Menariknya, sebagian masyarakat yang telah menonton justru menyoroti bagaimana drama tersebut menceritakan politik kotor yang identik dengan pencitraan di depan media, korupsi, suap menyuap, dan kemewahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih lanjut representasi kesetaraan gender dalam partisipasi politik yang ditampilkan melalui karakter utama perempuan dalam serial drama Korea "Queenmaker". Penelitian ini menggunakan teori representasi yang menekankan konsep pemikiran dan bahasa, di mana dalam prosesnya melibatkan penggunaan bahasa, tanda-tanda, dan gambar yang mewakili kesetaraan gender dalam partisipasi politik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika Roland Barthes yang memusatkan perhatian pada tanda (sign). Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial drama Korea "Queenmaker" memuat representasi kesetaraan gender dalam partisipasi politik berdasarkan indikator dari CEDAW (Convention on The Elimination of All Forms Discrimination against Women) Pasal 7 yaitu: (1) Persamaan hak untuk memilih dan dipilih; (2) Persamaan hak untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan dan memegang jabatan publik; dan (3) Persamaan hak untuk berpartisipasi dalam organisasi-organisasi non-pemerintah.