EFEK DOKSORUBISIN TERHADAP FUNGSI DIASTOLIK, FUNGSI VENTRIKEL KANAN, ELEKTROKARDIOGRAFI, DAN PERUBAHAN NEUTROFIL PADA PASIEN YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD DR. MOEWARDI

Agung Karyawinara1), Agus Jati Sunggoro2), Evi Nurhayatun2), Aritantri Darmayani2), Eti Poncorini3)

1)Residen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi Surakarta

²⁾Staff Pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi

³⁾Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar, pengobatan anti kanker (agen kemoterapi) pada dasarnya bersifat sitotoksik baik pada sel kanker maupun pada sel normal, doksorubisin dipercaya sebagai agen kemoterapi yang bersifat siotoksik terhadap sel otot jantung dan juga berefek mensupresi sel darah, Kardiomiopati yang disebabkan oleh doksorubisin merupakan efek serius dalam penatalaksanaan onkologi, hal ini secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker, berkaitan dengan sifat kardiotoksik dan leukopenia dari obat kemoterapi antrasiklin sehingga peneliti melakukan penelitian ini untuk menilai gambaran ekokardiografi fungsi diastolik, fungsi ventrikel kanan, perubahan EKG, dan angka neutrofil pada pasien kanker yang mendapat terapi antrasiklin.

Tujuan: Mengetahui efek doksorubisin terhadap fungsi diastolik, fungsi ventrikel kanan, elektrokardiografi, dan angka neutrophil pada pasien sebeleum dan sesudah melakukan kemoterapi.

Metode: Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan studi kohort retrospektif di poli penyakit dalam hematologi onkologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada Januari-Desember 2023, sampel diambil melalui data rekam medis sejumlah 101 pasien, untuk melihat data dosis doksorubisin, ekokardiografi, EKG, dan angka neutrofil sebelum dan sesudah kemoterapi. dilakukan analisis univariat, bivariat dan uji korelasi dengan   nilai p signifikan jika p < 0.05.

Hasil: Dari jumlah sampel 101 pasien, jenis kelamin laki-laki (60.4%), sisanya dengan jenis kelamin prempuan (39.6%), dengan median usia 45 tahun dengan usia minimum 18 tahun dan maksimum 81 tahun, diagnosis sebagian besar didapatkan sarkoma (43.6%) dan limfoma (42.6%), dengan median dosis komulatif doksorubisin 281.25 mg/m2, efek doksorubisin terhadap angka neutrofil ditemukan  signifikan berkorelasi sedang (r = 0,434 & p < 0 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>

Kesimpulan: Terdapat hasil signifikan perubahan pada EKG, angka neutrofil, dan E/A, dengan nilai korelasi kuat terhadap perubahan EKG, dan berkorelasi sedang terhadap neutrofil dan E/A setelah dilakukan kemoterapi doksorubisin.