Upcycle Seragam Sekolah Bekas Menjadi Oneset Fashion Dengan Aplikasi Teknik Sulam
Penulis Utama
:
Alfa Alfi Luluk Qolbi
NIM / NIP
:
C0919004
×<p><span xss=removed>Penumpukan pakaian bekas yang terjadi di pondok Gadingmangu terjadi di

setiap tahun terutama hari kelulusan. Fenomena tersebut menjadikan limbah

pakaian bekas semakin menumpuk tidak terkecuali seragam sekolah, yang hampir

semua siswa meninggalkan seragam bekasnya di pondok. Jika tidak segera diatasi,

tumpukan dari pakaian-pakaian bekas akan menyebabkan sarang nyamuk dan juga

sarang hewan hama seperti kecoa, dan akan menyebabkan banyak penyakit yang akan

menimpa santri pondok tersebut. Penanganan dengan cara dibakar akan dapat

menimbulkan pencemaran lingkungan berupa asap. Menggunakan metode pendekatan

gustami, dengan tiga tahap dan enam langkah, yaitu eksplorasi (menelusuri studi

putaka <i>upcycle, one set fashion, </i>dan

teknik sulam), peranacangan (melakukan uji coba, membuat visual desain),

perwujudan (proses produksi). Pengumpulan data didaparkan dari hasil observasi,

wawancara dan juga melakukan beberapa uji coba terhadap teknik-teknik menghias

permukaan kain untuk penambahan hiasan terhadap produk. Teknik yang digunakan

diaplikasikan pada produk berupa teknik sulam. Bentuk awal perancangan <i>upcycle</i> berupa seragam bekas dirubah

menjadi <i>one set fashion </i>serta motif

dari teknik sulam.<i> </i>Penambahan kain

keras terhadap sulaman bertujuan kenyaman pada produk. Perancangan ini perlu

adanya kreativitas supaya pakaian bekas bisa tampak seperti pakaian baru

sehingga bisa digunakan Kembali, dan juga bisa untuk menambah nilai jual</span></p>
×
Penulis Utama
:
Alfa Alfi Luluk Qolbi
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
C0919004
Tahun
:
2025
Judul
:
Upcycle Seragam Sekolah Bekas Menjadi Oneset Fashion Dengan Aplikasi Teknik Sulam
Edisi
:
Imprint
:
solo - Fak. Sastra dan Seni Rupa - 2025
Program Studi
:
S-1 Kriya Seni
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Penumpukan pakaian bekas yang terjadi di pondok Gadingmangu terjadi di setiap tahun terutama hari kelulusan. Fenomena tersebut menjadikan limbah pakaian bekas semakin menumpuk tidak terkecuali seragam sekolah, yang hampir semua siswa meninggalkan seragam bekasnya di pondok. Jika tidak segera diatasi, tumpukan dari pakaian-pakaian bekas akan menyebabkan sarang nyamuk dan juga sarang hewan hama seperti kecoa, dan akan menyebabkan banyak penyakit yang akan menimpa santri pondok tersebut. Penanganan dengan cara dibakar akan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan berupa asap. Menggunakan metode pendekatan gustami, dengan tiga tahap dan enam langkah, yaitu eksplorasi (menelusuri studi putaka upcycle, one set fashion, dan teknik sulam), peranacangan (melakukan uji coba, membuat visual desain), perwujudan (proses produksi). Pengumpulan data didaparkan dari hasil observasi, wawancara dan juga melakukan beberapa uji coba terhadap teknik-teknik menghias permukaan kain untuk penambahan hiasan terhadap produk. Teknik yang digunakan diaplikasikan pada produk berupa teknik sulam. Bentuk awal perancangan upcycle berupa seragam bekas dirubah menjadi one set fashion serta motif dari teknik sulam. Penambahan kain keras terhadap sulaman bertujuan kenyaman pada produk. Perancangan ini perlu adanya kreativitas supaya pakaian bekas bisa tampak seperti pakaian baru sehingga bisa digunakan Kembali, dan juga bisa untuk menambah nilai jual