Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penerapan model pembelajaran scramble (2) mengetahui peningkatan efektivitas dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran scramble (3) mengidentifikasi kendala dan solusi pada saat penerapan model pembelajaran scramble. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian terdiri dari guru dan siswa kelas III SD Negeri 2 Gemeksekti. Data yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan tes. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa (1) penerapan model scramble melalui langkah-langkah berikut: (a) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (b) identifikasi masalah, (c) mengorganisir siswa kedalam kelompok-kelompok belajar, (d) membimbing pelatihan, (e) Kesimpulan, (f) memberikan penghargaan. (2) efektivitas belajar siswa pada siklus I,II, dan III selalu meningkat, dibuktikan dengan persentase ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I = 54,53%, siklus II = 70,11%, dan siklus III = 73,21%. Kendala yang dihadapi pada siklus I, II, dan III seluruhnya yaitu: (a) siswa masih belum berinisiatif untuk mengutarakan pendapatnya, (b) siswa masih kesulitan dalam mencari kelompok belajar, (c) setiap siswa masih kesulitan mencari jawaban kartu, (d) siswa masih belum menanggapi kelompok lain yang sedang presentasi, (e) siswa belum menyimak pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran, (f) siswa masih bertanya jawaban kepada temannya, (g) siswa belum berhenti mencari jawaban ketika waktu yang ditentukan telah selesai, (h) siswa tidak sabar ingin mendapatkan penghargaan sehingga kelas kurang kondusif. Adapun solusi yang diterapkan untuk mengatasi solusi kendala pada siklus I,II, dan III antara lain: (a) guru membantu menunjuk setiap siswa untuk mengutarakan pendapatnya agar siswa lebih percaya diri. (b) guru membantu setiap siswa untuk membentuk kelompok, (c) guru membimbing siswa yang merasa kesulitan dalam mencari jawaban kartu, (d) guru mengacak setiap kelompok yang tidak presentasi untuk menanggapi kelompok yang presentasi, (e) guru melibatkan siswa dengan pertanyaan atau aktivitas pada saat menyampaikan materi, (f) guru memberikan pertanyaan yang lebih menantang untuk memotivasi siswa untuk berpikir secara mandiri, (g) guru memberikan peringatan beberapa menit sebelum waktu yang ditentukan habis, sehingga siswa harus menyelesaikannya, (h) guru dengan tegas menetapkan aturan agar siswa memahami bahwa ada waktu yang tepat untuk menerima penghargaan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran scramble dapat meningkatkan efektivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas III SD Negeri 2 Gemeksekti Kebumen Tahun Ajaran 2023/2024.

Kata kunci: model scramble, efektivitas, pembelajaran IPS