PENGARUH SPIRONOLAKTON 12.5 MG TERHADAP HEART RATE
VARIABILITY DAN PENANDA INFLAMASI PASIEN HIPERTENSI
RESISTEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK
HEMODIALISIS
Khairunnisa Nurul Huda1
, Wachid Putranto2
, Aryo Suseno2
, Eti Poncorini Pamungkasari3
1)Residen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi; 2) Divisi
Ginjal Hipertensi Penyakit Dalam FK Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi; 3) Staff
Pengajar FK Universitas Sebelas Maret
Latar Belakang:
Pasien dengan hipertensi resisten dilaporkan memiliki prognosis lebih buruk dibandingkan
dengan hipertensi terutama pada kematian, infark miokard, gagal jantung, stroke, dan gagal
ginjal kronis. Spironolakton merupakan mineralokortikoid diketahui dapat pencegahan
progresi PGK dan merupakan salah satu terapi utama hipertensi resisten. Pemeriksaan Hs
CRP dan HRV diketahui dapat sebagai prediktor gangguan kardiovaskuler, dan melihat
morbiditas maupun mortalitas pasien.
Metode: Penelitian merupakan penelitian quasi eksperimental dengan desain penelitian pre
and post-test without control group. Penelitian ini melibatkan 21 subjek penelitian pasien
gagal ginjal kronis grade 5 yang rutin hemodialisis 2x/minggu dan kontrol ke Poli Ginjal
Hipertensi RS Dr. Moewardi Surakarta, serta tidak dalam kondisi hiperkalemia. Pasien
dilakukan pengukuran tekanan darah, HRV, kadar Hs-CRP sebelum dan setelah pemberian
spironolakton 12,5mg selama 6 minggu
Hasil: Penelitian ini melibatkan 21 subjek pada kelompok perlakuan. Spironolakton
12,5mg selama 6 minggu menurunkan TDS, TDD, kadar Hs-CRP, rerata LF secara
signifikan (p=<0 xss=removed xss=removed p=0,004).>
dengan p=0,035, dan rerata rasio LF/HF meningkat secara tidak signifikan (p=0,571)
Kesimpulan: Spironolakton 12,5mg selama 6 minggu pada pasien PGK yang rutin
hemodialisis dapat menurunkan tekanan darah, kadar Hs-CRP dan rerata LF pada HRV
dan meningkatkan HF secara signifikkan. Namun rerata rasio LF/HF meningkat secara
tidak signifikan