Penulis Utama : Theodore Timotius Hutapea
NIM / NIP : I0520109
× <p class="MsoNormal" xss=removed><span lang="DE" xss=removed>Isoamil asetat dihasilkan melaui esterifikasi yang sering digunakan dalam industri sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman maupun sebagai pelarut dalam cat, pelapis, dan perekat. Pemenuhan kebutuhan isoamil asetat dalam negeri dan luar negeri (ekspor) dirancang pabrik dengan kapasitas 37.000 ton/tahun, dimana untuk memproduksi 1 kg isoamil asetat dibutuhkan bahan baku 0,605 kg asam asetat dan 0,729 kg isoamil alkohol serta katalis yang dibutuhkan sebesar 0,096 kg asam sulfat. Bahan penetral natrium hidroksida sebesar 0,365 kg. Limbah yang dihasilkan sebesar 0,796 kg. </span><span xss=removed>Pabrik direncanakan berdiri di kawasan <i>Java Integrated Industrial and Post Estate</i> (JIIPE), Gresik, Jawa Timur pada tahun 2026.<o></o></span></p><p> </p><p class="MsoNormal" xss=removed><span xss=removed>Reaksi pembentukan isoamil asetat dari asam asetat dan isoamil alkohol melalui proses esterifikasi. Reaksi berlangsung pada suhu 89°C dan tekanan 1 bar untuk menjaga bahan berfase cair-cair dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB), secara eksotermis dengan konversi asam asetat sebesar 75,5%. Reaksi berjalan dalam kondisi isotermal non-adiabatik. Aliran keluar reaktor dinetralisasi kandungan asamnya dengan lauran NaoH 48?lam <i>neutralizer</i> dan diumpankan ke dalam dekanter untuk memisahkan larutan garam dengan produk. </span><span lang="DE" xss=removed>Fraksi bawah dekanter berupa larutan garam akan diumpankan ke unit pengolahan limbah (UPL). Sedangkan campuran produk sebagai fraksi ringan dimurnikan di menara distilasi untuk diuapkan airnya dan isoamil alkohol yang terikut menjadi uap akan dikondensasi kemudian <i>direcycle</i> menuju reaktor. Keluaran bawah menara distilasi berupa produk dengan kemurnian isoamil asetat 98,7%.<o></o></span></p>