×
Kota Surakarta terus mengalami peningkatan penduduk setiap tahunnya yang mengakibatkan persaingan ekonomi semakin sulit, meningkatnya angka kemiskinan, krisis perumahan, hingga tersebarnya permukiman kumuh di Kota Surakarta. Perancangan rumah susun ini berfokus pada penerapan prinsip desain universal dalam arsitektur (arsitektur inklusif) untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para penghuninya tanpa terhalang batas-batas sosial, ekonomi, fisik, gender, dan usia dengan mempertimbangkan penerapan standar, asas fasilitas, dan aksesibilitas pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan serta penerapan prinsip-prinsip desain universal dalam penerapannya pada arsitektur (arsitektur inklusif) yang berperan dalam meningkatkan kualitas rumah susun dari segi fasilitas dan aksesibilitas. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan rincian pengumpulan data tapak fisik (geografis) dan nonfisik mengenai demografi kontekstual tapak serta studi preseden dan literatur mengenai rumah susun dan arsitektur inklusif. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis yang menghasilkan kriteria desain untuk diaplikasikan pada desain rancangan dari aspek tapak, peruangan, bentuk, struktur, dan utilitas. Hasil dari penelitian yaitu rancangan rumah susun yang menerapkan prinsip-prinsip arsitektur inklusif dari aspek tapak, peruangan, bentuk, struktur, dan utilitas untuk meningkatkan kualitas rumah susun dari aspek fasilitas, dapat mengakomodasi kebutuhan penghuni, dan keberlanjutan SDM.