Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Penulis Utama
:
Tri Utami
NIM / NIP
:
H1020078
×<p xss=removed>Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan, khususnya di



Taman Hutan Raya (Tahura), memiliki peran penting dalam menjaga



keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat



sekitar. Kepedulian dan keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan Tahura



dapat mendorong tercapainya tujuan pengelolaan hutan yang lestari. Interaksi



yang dinamis antara sumber daya hutan dan pemangku kepentingan menjadi



kunci dalam pengelolaan kawasan ini, di mana masyarakat berperan sebagai



subjek utama dalam berbagai model pengelolaan. Oleh karena itu, pengelolaan



kawasan konservasi seperti Tahura harus menerapkan pola kolaboratif,



melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap pengelolaan.



Kajian ini bertujuan untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat dan



faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Taman



Hutan Raya (Tahura) Bunder, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa



Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan empat aspek utama:



perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, serta monitoring dan evaluasi (monev).



Melalui pengembangan konsep tangga partisipasi Arstain (1969) dan Muluk (2007)



yang disesuaikan dengan instrumen analisis tingkat partisipasi di Indonesia, maka



terciptanya intrumen analisis tingkat partisipasi masyarakat melalui kuesioner



dengan metode skoring. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan



kuantitatif dan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran



kuesioner kepada masyarakat setempat, wawancara mendalam, observasi



langsung, serta studi pustaka untuk menggali informasi yang mendalam dan



pemaknaan secara holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi



masyarakat berada pada kategori sedang pada tahap konsultasi, dengan rerata



partisipasi sebesar 40,80%. Pada tingkat konsultasi ini masyarakat mulai terlibat



dam pengelaan kawasan dan telah terbentuknya KTH pemula yang fokus terhadap



penguatan internal kelembagaan. Dalam tahap ini masyarakat terlibat dalam



forum-forum konsultasi, di mana ide-ide masyarakat didengar dan



dipertimbangkan, namun pengambilan keputusan masih menjadi wewenang pihak



yang berwenang. Partisipasi masyarakat lebih difokuskan pada tahap awal



perencanaan dan pelaksanaan serta kegiatan pengelolaan dilakukan dengan



melibatkan masyarakat, namun keputusan utama tetap berada di tangan



pemerintah atau pihak eksternal. Adapun faktor-faktor yang mendorong partisipasi



antara lain adanya sinergi antara masyaraakat dan pemerintah, regulasi yang



mendukung, keinginan masyarakat untuk terlibat, serta manfaat ekonomi



langsung. Namun, partisipasi masyarakat masih terkendala oleh kesibukan seharihari dan keterbatasan modal. Faktor paling signifikan yang mempengaruhi



partisipasi adalah intensitas kehadiran masyarakat dalam rapat pengelolaan.



Untuk meningkatkan partisipasi, perlu dilakukan optimalisasi rapat-rapat dan



penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. </p>
×
Penulis Utama
:
Tri Utami
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H1020078
Tahun
:
2025
Judul
:
Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta