×
Permasalahan mengenai pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Indonesia merupakan permasalahan yang harus segera diatasi oleh pemerintah, karena masalah tersebut berkaitan dengan penyediaan kesejahteraan dan hak-hak bagi warga negara Indonesia. Salah satu daerah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Kabupaten Tegal. Hal tersebut disebabkan masih ditemukannya sejumlah pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) dibeberapa titik di Kabupaten Tegal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Kabupaten Tegal membuat Program Rehabilitasi pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Rumah Singgah Trengginas Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui efektivitas Program Rehabilitasi pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Rumah Singgah Trengginas tersebut. Penelitian ini menggunakan dua teori untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian yaitu Teori Efektivitas Riant Nugroho dan Teori Implementasi Kebijakan George Edward III. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan teknik purposive sampling dalam penentuan informan. Data yang digunakan dalam penelitian berasal dari data primer dan data sekunder yang kemudian diolah dan dianalisis melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengukur reliabilitas dan validitas data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa implementasi program rehabilitasi PGOT di rumah singgah trengginas dapat dikatakan belum efektif. Dilihat dari beberapa aspek yang diteliti, data yang dihasilkan menunjukkan bahwa jumlah PGOT masih terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu lokasi rumah singgah yang di nilai tidak strategis sehingga dapat mengganggu dalam pelaksanaan program yang telah dibuat.