<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-ID JA X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman",serif; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]-->

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi profil pembinaan prestasi pada atlet Beladiri Kelas Khusus Olahraga dan SMP Khusus Olahraga tahun 2024  yang dilihat dari beberapa aspek yaitu Manajemen atau pengelolaan, Teknis, Data Base pelatih dan atlet, Faktor Pendukung dari luar, Evaluasi.

            Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan subjek penelitian sampel purposive sampling agar mudah untuk mengklasifikasikan secara khusus antara beladiri full body contak dengan beladiri non body contak. Populasi terdiri dari seluruh atlet, Pelatih, dan Pengurus pada seluruh beladiri. Sampel terdiri dari 8 pelatih, 10 Pengurus dari disdik dan dispora, 4 atlet karate, 14 atlet pencak silat, 17 atlet taekwondo, 8 atlet judo. Jadi jumlah populasi 78 dan sampel 61 beladiri anggar tidak masuk.

            Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data prosentase dengan 5 variabel bebas yaitu pengelolaaan, teknis, data base, faktor pendukung, dan evaluasi. 1 variabel terikat yaitu profil pembinaan prestasi beladiri KKO dan SKO tahun 2024. Menggunakan angket moitoring PPLP dan PPLM dari Kemenpora yang sudah valid serta digunakan secara berulang.

            Hasil Penelitian ini aspek pengelolaan sebesar 48,94% termasuk kategori kurang, aspek teknis sebesar 30,81% termasuk kategori kurang, aspek data base sebesar 27,71% termasuk kategori kurang, aspek faktor pendukung sebesar 19,47% termasuk kategori kurang, aspek evaluasi sebesar 5,26% termasuk kategori kurang.

            Kesimpulan Penelitian ini pada aspek pengelolaan masih rendah karena termasuk kategori kurang dan belum lengkap untuk indikator kesejahteraan pelatih dan atlet. Pada aspek teknis frekuensi latihan mikro dan makro belum terpenuhi. Pada aspek data base belum terperinci dengan jelas biodata pengurus dan struktur organisasi pengurus pada pembinaan prestasi atlet beladiri SKO. Pada aspek faktor pendukung belum sesuai antara sumber dana yang dikeluarkan dengan sarpras yang digunakan belum sesuai dengan jumlah atlet. Pada aspek evaluasi belum ada evaluasi secara mendalam pada organisasi beladiri SKO KKO Surakarta masih berupa teguran.

            Saran dalam penelitian ini bagi pengurus sebaiknya didirikan suatu organisasi yang terstruktur per unit untuk fokus pada SKO dalam cabang olahraga beladiri supaya lebih jelas dan terperinci dari segi pengelolaan, Bagi pelatih sebaiknya melakukan evaluasi atlet setelah latihan agar dapat diketauhi dimana letak kelebihan dan kelemahan seorang atlet beladiri dari segi evaluasi, Bagi atlet agar lebih disiplin dan giat dalam berlatih supaya perkembangan prestasinya bisa bertambah saat mengikuti kejuaraan dari segi teknis, Bagi penulis selanjutnya, bisa mengkaji di SKO bukan hanya profil organisasi namun kedepannya ada profil kondisi fisik dan lain-lain.