Sifilis merupakan penyakit sistemik yang disebabkan bakteri Treponema pallidum yang dapat menyerang organ tubuh baik pada perempuan atau laki-laki. Tingginya perilaku aktivitas seksual yang berisiko menjadikan insidensi sifilis semakin meningkat. Pemberian terapi yang tepat perlu diperhatikan untuk meningkatkan keberhasilan terapi dan tidak menimbulkan Drug Related Problems (DRP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan terapi antibiotik sifilis dan mengetahui kejadian DRP pada pasien sifilis rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2021-2023. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Identifikasi DRP dengan menggunakan Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) V9.0. versi Bahasa Indonesia dengan mengacu pada Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi Indonesia 2021. Data rekam medis pasien sifilis rawat jalan yang dikumpulkan meliputi nama pasien, jenis kelamin, usia, pendidikan, status pernikahan, diagnosis, pengobatan yang diterima, dan data laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik yang sering digunakan adalah benzatin penisilin G (86,7%), doksisiklin (6,7%), azitromisin (5,0%), dan eritromisin (1,7%). Dari 58 pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 19 (32,7%) pasien mengalami DRP. Kejadian DRP ditemukan pada kategori Masalah sebanyak 13 kasus dan Penyebab sebanyak 15 kasus. Diantara DRP yang telah diidentifikasi, efektivitas pengobatan menjadi DRP yang banyak diamati yaitu (92,3%) diikuti oleh keamanan pengobatan (7,7%), pemilihan obat (20%), pemilihan dosis (40%), dan durasi pengobatan (40%).