×
Stunting merupakan isu yang masih dihadapi oleh banyak negara dengan
pendapatan rendah dan menengah. Menurut data dari Bank Dunia, WHO, dan
UNICEF, diperkirakan terdapat sekitar 151 juta anak yang mengalami stunting di
seluruh dunia. Permasalahan stunting menjadi fokus utama Pemerintah Indonesia,
data riset kesehatan dasar menunjukkan bahwa satu dari tiga anak di Indonesia
mengalami kondisi malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak
stunting terhadap kondisi sosioekonomi, ketergantungan aktor dalam penanganan
kasus stunting, dan mengetahui pola hubungan antar aktor di Kota Surakarta.
Penelitian ini bersifat Mix Method yakni perpaduan antara kualitatif dan kuantitatif.
Data penelitian ini menggunakan data primer yang dihimpun melalui wawancara
mendalam dengan para pemangku kebijakan serta data sekunder dari Status Survey
Gizi Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Data penelitian ini diolah menggunakan
alat Geo Map Orange Data Mining, Atlas.ti, MACTOR, dan SWOT. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kasus stunting menjadi isu prioritas pemerintah
karena memiliki efek domino pada kondisi sosioekonomi Kota Surakarta. Aktor
yang memiliki pengaruh tinggi dan ketergantungan rendah dalam penanganan kasus
stunting di Kota Surakarta yakni Akademisi Kesehatan, Akademisi Ekonomi, dan
Duta Generasi Berencana. Sedangkan aktor dengan pengaruh dan ketergantungan
tinggi yakni seluruh DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BAPPEDA,
Orang Tua dengan anak stunting, Lurah, dan Puskesmas. Pola hubungan memusat
menunjukkan aktor yang memiliki hubungan dan tujuan yang sama yakni Dinas
Kesehatan, Akademisi Kesehatan, Akademisi Ekonomi, dan Lurah. Sedangkan
aktor dengan pola hubungan menyebar yang kuat yakni Dinas Pendidikan,
BAPPEDA, dan Puskesmas. Analisis SWOT menunjukkan hasil bahwa Pemerintah
Kota Surakarta telah menanggapi, menghadapi, dan mengimplementasikan
program percepatan penurunan stunting dengan baik. Saran dalam penelitian ini
yakni mengoptimalkan kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting dan
meningkatkan literasi remaja putri dan orang tua terkait gizi seimbang