Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pH, waktu kontak, dan tegangan listrik dalam proses elektrokoagulasi mikroplastik serta mengevaluasi efektivitas elektroda besi (Fe) dan aluminium (Al). Metode yang digunakan melibatkan elektrokoagulasi mikroplastik High-Density Polyethylene (HDPE) dengan elektroda besi (Fe) dan elektroda aluminium (Al) sebagai anoda serta tembaga (Cu) dan stainless steel (SS) sebagai katoda. Proses dilakukan menggunakan suspensi mikroplastik HDPE 0,5 g/L yang ditambahkan 0,02 g/L surfaktan ionik, dengan variasi pH (3, 5, 7, 9), tegangan (4, 8, 12 volt), dan waktu kontak (40, 80, 120 menit). Setelah elektrolisis, koagulan dianalisis menggunakan mikroskop, Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Scanning Electron Micropcopy – Energy Dispensive X-Ray (SEM-EDX) untuk memastikan materialnya adalah mikroplastik HDPE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH netral (7) memberikan efisiensi terbaik dalam pembentukan koagulan, sedangkan pH ekstrem menurunkan stabilitas sistem. Tegangan yang lebih tinggi mempercepat pelepasan ion logam dari anoda, meningkatkan efisiensi penghilangan mikroplastik. Waktu kontak memengaruhi durasi proses flokulasi, dengan hasil optimal pada waktu kontak yang lebih lama. Elektroda Fe sebagai anoda dan Cu sebagai katoda mencapai efisiensi tertinggi (99,20%) pada pH 7, tegangan 12 volt, dan waktu kontak 120 menit. Sebaliknya, elektroda Al dan SS menunjukkan efisiensi lebih rendah (88,40%) pada kondisi yang sama. Elektroda Fe terbukti
paling efektif dalam proses elektrokoagulasi mikroplastik.