Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tingkat efektivitas dan efisiensi anggaran belanja AirNav Indonesia Cabang Manado selama periode 2020-2023, serta memberikan rekomendasi strategis bagi perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan anggaran belanja menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Permasalahan yang diidentifikasi adalah adanya perbedaan signifikan antara anggaran belanja dan realisasi anggaran belanja, dengan total selisih mencapai Rp1,4 triliun selama periode 2020-2023. Selisih terbesar terjadi pada tahun 2023 sebesar Rp690,38 miliar. Situasi ini memburuk oleh dampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2022 yang menyebabkan penurunan pendapatan secara signifikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis efektivitas dilakukan dengan membandingkan realisasi anggaran belanja terhadap anggaran belanja, sedangkan efisiensi diukur melalui perbandingan realisasi anggaran belanja langsung terhadap realisasi anggaran belanja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan anggaran belanja AirNav Indonesia Cabang Manado masuk dalam kriteria efektif dengan tingkat efektivitas 91-97% dan efisien dengan tingkat efisiensi 31-64%. Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan hasil tersebut dengan memperkuat sistem monitoring dan evaluasi anggaran serta mengoptimalkan pengelolaan beban operasional.