Kajian tindak tutur ilokusi merupakan kajian sentral di pragmatik yang membahas mengenai maksud tuturan yang menghasilkan suatu tindakan tertentu. Kajian tersebut belum banyak mengarah pada kasus tindak tutur dalam komunikasi transendental seperti doa dan zikir haji dan umrah Kemenag RI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan strategi tindak tutur ilokusi pada doa dan zikir haji dan umrah Kemenag RI. Teori yang digunakan untuk menganalisis tindak tutur ilokusi adalah teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle. Tindak tutur ilokusi dibagi berdasarkan lima fungsi, yaitu fungsi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan metode padan ekstralingual. Hasil dari penelitian ini terbagi berdasarkan bentuk, fungsi, dan strategi. Bentuk dalam doa dan zikir pada penelitian ini ditemukan berjumlah dua bentuk, yaitu bentuk deklaratif dan imperatif. Fungsi yang ditemukan dalam penelitian ini ditemukan menjadi lima klasifikasi fungsi ilokusi yang mengalami 9 perubahan antara masing-masing fungsi dengan yang lain. Strategi dalam doa dan zikir yang ditemukan dalam penelitian ini berjumlah empat strategi, yaitu langsung dan literal, langsung dan non-literal, tak langsung dan non-literal, dan tak langsung dan non-literal.